UM Surabaya

Demikianlah, orang yang selamat di sisi Allah ‘Azza Wa Jalla, ia menapaki kehidupan ini dengan hati yang bersih.

Apa makna hati yang bersih? Ia adalah hati yang berserah diri dan pasrah kepada Allah, serta bersih dari segala hal yang menghalangi hubungannya dengan Allah. Inilah hati yang bersih.

Lain halnya dengan hati yang mati atau hati yang sakit. Ia adalah hati yang sangat jauh dari kata selamat.

Oleh karena itu, tidak ada keselamatan baginya sampai hatinya Allah Ta’ala penuhi dengan kasih sayang-Nya. Lalu, Allah jadikan ia dapat melihat realitas atau Allah anugerahkan ia dapat bertobat kepada-Nya.

Adapun orang yang berpaling, enggan menaati Allah ‘Azza Wa Jalla sama sekali dan tidak beribadah kepada Allah di dalam kehidupan ini.

Maka, akibatnya adalah ia berpisah dari dunia ini dalam keadaan tidak diberi petunjuk dan sepenuhnya tersesat. Demi Allah, yang seperti ini tidak ada harapan kasih sayang Allah kepadanya.

Namun, bagi orang yang tidak sempurna dalam menaati Allah, akan tetapi ia masih menjalankan pokok- pokok ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, merealisasikan rukun iman, maka ia berada di antara ampunan dan keadilan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Ngerinya Godaan Dunia

Intinya, bahwa zaman ini adalah zaman yang banyak sekali muncul berbagai cobaan dan godaan.

Dan bisa kita saksikan kebenaran sabda Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam yang diriwayatkan Imam Muslim rahimahullah dalam sahihnya:

“Bersegeralah untuk beramal (saleh) sebelum datang berbagai godaan dan ujian seperti potongan-potongan malam yang gelap. Di mana pada pagi hari seseorang beriman, namun di sore hari ia menjadi kafir. Dan pada sore hari ia beriman, namun di pagi hari ia kafir.”
(HR. Muslim 118)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini