Berapa jam antara pagi dan sore? Dua belas? Tujuh jam? Delapan jam? Sepuluh jam? Cukup untuk seseorang murtad berbalik ke arah belakang, wal’iyadzu billah. Beberapa jam cukup untuk membuat seseorang murtad dari agama Islam.
Semoga Allah memberikan kita perlindungan dari perubahan dari keimanan menjadi kekufuran. Benar- benar suatu musibah yang amat besar.
Hal demikian hanya dipahami oleh orang yang ahli dalam mengetahui kondisi manusia. Sekumpulan halaman dan baris tulisan yang dibaca di media sosial atau beberapa video bisa jadi cukup untuk mengubah seseorang menjadi murtad.
Semoga Allah memberikan kita keselamatan dan kesehatan secara lahir dan batin.
Ini benar-benar terjadi, seseorang semestinya takut terhadap hal semacam ini. Sebab keburukan apabila sudah merajalela, semakin patut untuk ditakuti.
“Seorang imam (yang dapat dijadikan teladan) lagi patuh kepada Allah…” (QS. An-Nahl: 120)
Serta, kita diperintahkan untuk mengikuti ajaran beliau:
“Katakanlah, ‘Benarlah (segala yang difirmankan) Allah.’ Maka, ikutilah agama Ibrahim yang lurus…” (QS. Ali ‘Imran: 95)
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), ‘Ikutilah agama Ibrahim yang lurus…’” (QS. An-Nahl: 123)
Nabi shalallahu alaihi wasallam tidak pernah sama sekali memerintahkan untuk mengikuti ajaran salah seorang rasul, kecuali Ibrahim ‘alahis salam, imamnya ahli tauhid dan bapaknya para Nabi ‘alahimush shalatu wassalam, manusia terbaik setelah Nabi Muhammad shalallahu alaihi Wasallam.
Meski demikian, bagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjelaskan kondisi beliau? Allah menjelaskan bahwasanya beliau berdoa kepada Allah ‘Azza Wa Jalla dengan sebuah doa yang luar biasa. Beliau berdoa:
“… dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.” (QS. Ibrahim: 35)