Di antara sekian jenis syafaat Alquran tersebut adalah:
1. Alquran sebagai pemberi syafaat untuk masuk surga. Dalam hadis shahih Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
اقرءوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه، اقرءوا الزهراوين البقرة، وسورة آل عمران، فإنهما تأتيان يوم القيامة كأنهما غمامتان، أو كأنهما غيايتان، أو كأنهما فرقان من طير صواف، تحاجان عن أصحابهما
“Bacalah Alquran karena Alquran akan datang pada hari kiamat nanti sebagai pemberi syafaat bagi yang membacanya (dengan tadabbur dan mengamalkannya). Bacalah al-Zahrawain (dua cahaya) yaitu surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran karena keduanya datang pada hari Kiamat nanti seperti dua awan atau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang membentangkan sayapnya, keduanya akan menjadi pembela bagi yang rajin membaca dua surat tersebut.” (HR. Muslim: 1910).
Hadis tersebut merupakan motivasi dan perintah agar kita terus membaca Alquran, dan bahwasanya ia memberikan syafaat bagi penjaganya yaitu orang-orang yang selalu membacanya, berpegang teguh dengan kandungannya, melaksanakan perintahnya, dan menjauhi larangannya”. (Tathriz Riyadh al-Shalihih: 579).
Orang yang hanya membaca atau menghafal ayat-ayatnya tanpa memedulikan aplikasi kandungannya maka ia tidak dianggap sebagai penjaga Al-Quran yang berhak mendapatkan syafaatnya. (Faidh al-Qadir Syarh al-Jaami’ al-Shaghir: 2/66).
2. Alquran sebagai pengangkat derajat dalam surga. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
يقالُ لصاحبِ القرآن: اقرَأ وارتَقِ، ورتِّل كما كُنْتَ ترتِّل في الدُنيا، فإن منزِلَكَ عندَ آخرِ آية تقرؤها
“Dikatakan pada orang yang menjadi penjaga Alquran: bacalah dengan tartil sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya kedudukanmu (tingginya derajatmu disurga) adalah tergantung pada akhir ayat yang engkau baca”. (sahih, HR Abu Daud: 1464 dan Tirmidzi: 3141).
Seseorang membaca satu ayat, maka ia akan dinaikkan satu tingkatan surga hingga ia berhenti pada ayat terakhir hafalannya. Aisyah radhiyallahu’anha berkata:
“Sesungguhnya jumlah tingkatan surga itu sebanyak jumlah ayat Alquran, dan tidak ada satupun penghuni surga yang lebih utama (tinggi tingkatannya) daripada pembaca Alquran.” (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah: 29952, hasan).