Terjebak Gemerlapnya Dunia
foto: earthobservatory.nasa.gov
UM Surabaya

*) Oleh: Fauzan el Hasyim, M.Pd
Anggota Majelis Tabligh PWM Jatim

الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ الإِنْسَانَ فِيْ أَحْسَنِ تَقْوِيْم، ثُمَّ رَدَدْنهُ أَسْفَلَ سَافِلِيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَا اللهُ وأَشْهَدُ أَنَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّد وَعَلَى أَلِهِ وَاَصْحَا بِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ صِرَطَ المُسْتَقِيْم،
أَمَّا بَعْدُ . فَيَا عِبَادَ الله أُصِيْكُمْ وَنَفْسِــيْ بِتَقْــوَى الله فَقَــدْ فَازَا المُتَّقُــــوْنَ
كَمَا قَال اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتابِهِ الكَرِيْم أَعُوذبالله منَ الشَيْطَانِ الرّجِيْم يَا أيُّهَا الذِيْنَ أَمَنُوا اتَقُواللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ ولَا تَمُوتُنَّ إِلَا وَاَنْتُم مُسْلِمُون. وَقَالَ أَيْضًا، يَاأَيُّهَا الذَيْنَ أَمَنُوا اتَّقَوااالله وَقُوْلُوْ قَوْلاً سِدِيْدَا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِـــرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْ لَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Hadirin jamaah salat Jumat yang dirahmati Alllah SWT,

Mengawali khotbah pada siang hari ini marilah kita bersama-sama meningkatkan kualiats keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan takwa yang sebenar-benarnya, yaitu إمتِثَالُ أوَمِرِ اللهِ melaksanakan seluruh perintah-perintah Allah وَجْتِنَابٌ نَوَاهِيْه dan menjauhi segala larangan-Nya

Hadirin jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah

Dunia yang fana ini sering kali membuat buat manusia lupa akan tujuan hidup di muka bumi ini yakni sebagai hamba Allah SWT, tidak sedikit manusia yang berorientasi kepada dunia semata atau hubbud dunya yakni keluar daripada landasan yang sudah ditetapkan tersebut, dan akhirnya menjumpai jalanan yang gelap.

Pancaran cahaya Islam pun seolah-olah tidak dapat meneranginya. Alhasil mereka tetap tidak paham akan tujuan yang sebenarnya, padahal Allah SWT sudah mewanti-wanti akan tujuan diciptakan manusia, yaitu untuk menyembah kepada-Nya sebagaimana yang diabadikan dalam surat Az Zariyah ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Hubbud dunya telah mengembalikan manusia ke jalan yang gelap, sehingga manusia lupa akan dirinya, lupa Tuhannya dan lupa tujuan hidupnya, yang ada hanyalah kedurhakaan yang dipragakan dalam bentuk kesombongan, keras kepala dan kikir serta dalam pikirannya yang ada hanyalah harta, tahta dan wanita.

Demi dunia mereka rela mengorbankan segalanya Qorun yang cinta akan dunia akhirnya ditenggelamkan oleh Allah bersama dengan dunianya, kisah Qorun yang diabadikan di dalam Alquran menjadi pelajaran bagi para calon Qorun-Qorun lainnya sebagaimana yang diabadikan dalam surat al Qasas ayat 81:

فَخَسَفْنَا بِهِۦ وَبِدَارِهِ ٱلْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُۥ مِن فِئَةٍ يَنصُرُونَهُۥ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ ٱلْمُنتَصِرِينَ

“Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini