Salmah Minta Kader Aisyiyah Utamakan Keteladanan Politik Keumatan
Ketum PP Aisyiyah Salmah Orbayinah.
UM Surabaya

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah Dr Apt. Salmah Orbayinah, MKes secara khusus berpesan kepada para Caleg perempuan Aisyiyah  agar mengutamakan keteladanan umat dalam berbagai kiprah politiknya.

Hal ini disampaikan dalam Kajian rutin Pimpinan Pusat Muhammadiyah bertema ‘ Konsolidasi Warga Muhammadiyah pasca Pemilu 2024’ bersama Prof. Dr Syafiq Mughni Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr. Abdul Mu’ti Sekretaris PP Muhammadiyah dan Dr .dr. Sukadiono Ketua PWM Jawa Timur  (Jum’at, 23/02/2024).

Ia berpesan agar kader Aisyiyah yang terjun di dunia Politik senantiasa mencontoh keteladan Rosulullah sehingga kiprah Aisyiyah dimana pun mampu menampilkan keteladan kepada umat.

“Kami berpesan caleg dari Aisyiyah di berbagai partai  dapat menjadi teladan politik keumatan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Bayin, panggilan akrab Ketua Umum PP Aisyiyah menambahkan, agar kader Aisyiyah memegang prinsip-prinsip agama dan merujuk kepemimpinan Rosulullah saat memimpin kota Madinah, yakni sebagai pemimpin politik kebangsaan mampu memimpin  semua golongan meski sebagai mayoritas.

“Jika terpilih harus  mencontoh kepemimpinan Rosulullah ketika membangun Madinah sukses sebagai pemimpin politik dan ketatanegaraan terbukti dengan adanya Piagam Madinah,” jelasnya.

Selain itu, Ia berharap para kadernya agar memegang prinsip-prinsip kebangsaan, toleransi dan pemberdayaan perempuan dari berbagai golongan agama dan suku.

“Mengutamakan wawasan kebangsaan, keumatan, toleransi dan komitmen terhadap pemberdayaan perempuan dan memberikan hak yang sama terhadap semua golongan,” lanjutnya.

Yang lebih penting dari itu, lanjut penyandang doktor apoteker itu, para politisi perempuan tidak mengutamakan politik kekuasaan tetapi politik nilai, normal dan adab.

“Rosululloh Muhammad tidak mementingkan kekuasaan tetapi politik berkeadaban dan membangun peradaban umat,” lanjutnya.

Ia juga menyayangkan minimnya keterwakilan perempuan dalam politik nasional. Berdasarkan data, Ia menyebut  19,5 % caleg perempuan, itu pun belum tentu lolos ke Senayan (Gedung DPR).  Padahal kehadiran perempuan dalam kebijakan politik sangat penting.

“Kehadiran perempuan sangat penting untuk mengawal kepentingan pemberdayaan perempuan dan lansia,” tegasnya.

Terakhir, orang nomor satu di organisasi perempuan Muhammadiyah ini berpesan agar warga Muhammadiyah khususnya Aisyiyah tetap menjaga situasi tetap kondusif, tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak valid.

“Kita sikapi situasi politik seperti candaan yang saya dengar, mendukung calon itu cukup sepenuh hati tapi jangan sampai segenap jiwa, sehingga jika calon kita gagal tidak  sampai sakit jiwa,” pungkasnya mengutip statemen Rocky Gerung dalam sebuah forum. (roisuddin)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini