*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Allah SWT berfirman yang artinya: “Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam menetapi kesabaran.” (QS. al-‘Ashr : 1-3)
Seorang muslim tentu mengharapkan kebaikan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Kunci keberuntungan dan keselamatan itu telah dijelaskan di dalam Alquran.
Hal itu adalah dengan mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya.
Allah berfirman yang artinya: “Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya dia tidak akan tersesat dan tidak pula celaka.” (QS. Thaha : 123)
Kebahagiaan hanya bisa diperoleh dengan bekal iman. Tanpa keimanan kebaikan dan amal saleh hanya akan sirna dan hancur pada saat kita membutuhkan pahalanya.
Allah berfirman yang artinya: “Dan Kami hadapi segala amal yang dahulu mereka kerjakan, lalu Kami jadikan ia bagaikan debu yang beterbangan.” (QS. al-Furqan : 23)
Iman juga tidak cukup hanya dengan ucapan lisan atau penampilan yang menawan. Hasan al-Bashri rahimahullah berkata: “Bukanlah iman itu hanya dengan angan angan atau memperindah penampilan.
Akan tetapi iman adalah apa-apa yang bersemayam di dalam hati dan dibuktikan dengan amalan-amalan.
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang orang beriman itu hanyalah orang- orang yang apabila disebutkan nama Allah maka takutlah hati mereka, apabila dibacakan kepada mereka ayat ayat-Nya bertambahlah imannya, dan kepada Rabb mereka semata mereka itu bertawakal.” (QS. al-Anfal : 2)