Demikian juga, manusia saat ini lebih memilih menikmati perzinaan dengan wanita-wanita cantik dunia dengan konsekuensi tidak akan mendapati wanita-wanita sempurna (bidadari) di surga.

Realitas di atas menggambarkan bahwa kesuksesan di dunia telah menjadi tujuan hidup sehingga melalaikan kemuliaan hidup di akhirat.

Keindahan dunia yang berkembang sangat cepat, dengan segala fasilitas yang mewah, telah menyilaukan manusia hingga melalaikan orientasi akhiratnya. Hal ini diabadikan Alquran sebagaimana firman-Nya:

يَعْلَمُوْنَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖ وَهُمْ عَنِ الْاٰ خِرَةِ هُمْ غٰفِلُوْنَ

“Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia; sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai.” (QS. Ar-Rum : 7)

Firman Allah ini menggambarkan bagaimana pengetahuan manusia tentang dunia setidaknya melahirkan dua realitas yang sangat memprihatinkan.

Pertama, menutup pengetahuan tentang kebahagiaan hakiki di akhirat. Hal ini telah menutup amal-amal perbuatan yang mengarahkannya kepada pintu surga.

Kedua, membuka jalan terjadinya berbagai variasi kemaksiatan yang semakin berkembang semakin massif. (*)

Surabaya, 26 Februari 2024

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini