UM Surabaya

Jadi singkat kisah  tak ada yang instan dalam hal menyiapkan pader penerus  sebuah bangsa, anak keturunan, dan kader sebuah ormas yang berlabel Islam. Ada jenjang yang harus dilalui dan ada proses pematangan mentality dan quality yang dilewati.

Pada sebuah kesempatan mengobrol ringan dengan teman beragama Katolik ketika ditanyakan untuk menjadi seorang pendeta apa acuan utamanya? Beliau mengatakan bahwa pendidikan wajib memiliki nilai 9 ke atas pada mata kuliah logika setiap semester (ada 6 semester) di Sekolah Tinggi  Seminari.

Begitu juga cara-cara Universitas Atmajaya Katolik yang mempunyai jaringan terkoneksi dengan seluruh Perguruan Tinggi Katolik di dunia menyiapkan kader-kadernya ke depan bukan hanya sebagai dosen tetapi juga sebagai pemimpin melakukan selektif yang super ketat terutama pada nilai karakter melalui tes psikologi dan nilai studi dengan kualifikasi Cumlaude.

Yang terakhir untuk melengkapi argumen tulisan ini barangkali data ini patut diketahui umat Islam sejagat bahwa ketika Nabi Muhammad saw menerima kabar dari telik sandinya kafir Quraisy Mekkah akan menyerang umat Islam di Madinah apa yang dilakukan Nabi Muhammad saw.

Beliau mulai melakukan sebuah persiapan yang sistemik dan terukur sebagai manusia di luar kenabiannya. Melatih umat Islam baik fisik yang memang secara asupan logistik umat Islam yang baru hijrah ke Madinah masih jauh dari memadai dan keahlian tempur maupun strategi.

Maka Perang Badar 13 Maret 624 Masehi berhasil dimenangkan umat Islam tanpa manafikan pertolongan Allah melalui tentara malaikat-Nya.

Kader Muhammadiyah

Tidak ada kata yang pas dalam konteks tulisan ini bahwa menyiapkan kader yang visioner, kreatif, inovatif, tahan banting yang disimpulkan dengan kata “Manusia Muhammadiyah Berkemajuan” adalah kata kuncinya untuk dapat dengan baik merawat dan mengembangkan aset Muhammadiyah yang berkelanjutan.

Meminjam istilah Ketua PWM Banten, Dr. KH. M. Syamsuddin mengatakan bahwa bagaimana mengubah asset menjadi omzet jangan sampai outside.

Haedar Nashir menyimpulkan, “Manusia Muhammadiyah Berkemajuan (visioner)” itu memiliki 10 wajah karakternya, yaitu beraqidah murni, kedua, ikhlas, jujur, dan amanah, ketiga, cerdas berilmu, keempat, moderat dan bijak, kelima, etos kerja tinggi, disiplin, dan produktif, keenam, adil dan mengorangkan orang, ketujuh, berjiwa Al-Ma’un, kedelapan, gemar berusaha dan berusaha bukan sebaliknya sebagai benalu, sembilan, beroraganisasi dan bekerjasama, terakhir, berpaham Islam yang Berkemajuan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini