*) Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Akan tiba saatnya nanti, semua temanmu akan melihat namamu offline.
Mereka mengirim pesan lewat WhatsApp, tapi kamu tak menjawabnya.
Mereka chat di Messenger, tapi kamu pun tak mampu membalasnya.
Pada hari itu, postinganmu tiba-tiba saja terhenti, tidak lagi update.
Mengapa ?
Karena saat itu kamu telah pergi meninggalkan dunia ini.
Ya, Kamu tidak akan pernah online lagi, tidak mampu reply chat, ataupun berkomentar pada postingan teman-temanmu.
Kamu tak lagi bisa mengedit statusmu atau postinganmu, atau sekadar meminta maaf kepada orang yang pernah kamu sakiti karena omonganmu.
Semua sudah terlambat….
Ya, kamu sudah tak lagi bersama mereka.
Pada hari itu, kamu sedang terbujur sendirian di lubang kubur sempit dan terimpit, sendirian menghadapi ujian.
Dan ketika kamu telah pergi, yang tertinggal hanyalah huruf-huruf di postinganmu.
Semua itu akan menjadi pembelamu atau mungkin malah akan membinasakanmu di alam sana.
Maka dengan itu, tulislah yang baik-baik saja, walaupun kita belum baik.
Sekurang-kurangnya kita terselamatkan dari dosa menulis yang buruk.
Tulislah yang baik-baik saja, bukan karena kita orang baik.
Tapi kita berusaha untuk menjadi baik.
Tulislah yang baik-baik saja, karena kita tahu itu perkara baik.
Dan apabila kita berikan yang baik, maka mudah-mudahan perkara yang baik itu kembali kepada kita.
Tulislah yang baik-baik saja, karena kita mau yang baik-baik itu yang tertinggal, apabila kita sudah pergi.
Bicaralah yang baik-baik saja,
Tulislah yang baik-baik saja.
Karena yang baik itu semuanya bernilai ibadah.
Walaupun hanya sekadar copas, senyum atau pun bersangka baik.
Berusahalah menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, meski cuma sebatas tulisan sederhanamu.
Jangan menjadi penyebab orang lain bertambah lebih buruk, karena ketikan jari-jemarimu.
Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News