UM Surabaya

Lobus frontalis adalah bagian terdepan otak yang terletak tepat di belakang ubun-ubun. Lobus frontalis bertanggung jawab dalam mengatur gerakan, penilaian, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, spontanitas dan perencanaan (kontrol impuls), memori, bahasa, perilaku sosial dan seksual.

Selain itu lobus frontalis bertanggung jawab untuk penalaran, pengambilan keputusan, dan beberapa aspek memori jangka panjang, mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi, kepribadian dan fungsi intelektual, seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan.

Hal ini juga sangat penting bagi moderasi dan mengendalikan fungsi motorik dengan sintesis informasi yang datang dari bagian lain dari otak. Lobus ini adalah yang paling sensitif terhadap dopamin, suatu neurotransmitter penting yang terlibat dalam proses mulai dari memperhatikan motivasi. Berbagai perubahan perilaku dan kesehatan mental telah dilaporkan menjadi efek dari kerusakan pada lobus frontalis ini.

Otak manusia bagian depan yang disebut Allah dalam Alquran Al Karim dengan kata nashiyah (ubun-ubun). Alquran menyifati kata nashiyah dengan kata kadzibah khathi’ah (berdusta lagi durhaka).

Allah SWT berfirman:  “(Yaitu) ubun-ubun yang mendustakan lagi durhaka.” (Al-‘Alaq: 16)

Bagaimana mungkin ubun-ubun disebut berdusta sedangkan ia tidak berbicara? Dan bagaimana mungkin ia disebut durhaka sedangkan ia tidak berbuat salah?

Prof. Muhammad Yusuf Sakr memaparkan bahwa tugas bagian otak yang ada di ubun-ubun manusia adalah mengarahkan perilaku seseorang. Jika seseorang ingin berbohong, maka keputusan diambil di lobus frontalis. Begitu juga keputusan jika ia mau berbuat salah.

Ubun-ubun merupakan penanggung jawab atas pertimbangan tertinggi dan pengarah perilaku manusia. Sementara organ tubuh hanyalah prajurit yang melaksanakan keputusan-keputusan yang diambil di ubun-ubun. Bagian inilah yang membedakan di antara sifat manusia, dan juga memotivasi seseorang untuk berinisiatif melakukan kebaikan atau kejahatan.

Ternyata, ubun-ubun merupakan pusat kontrol dan pengaruh pada manusia, sekaligus pada hewan yang memiliki otak.

Sesuai firman Allah: “Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (Hud: 56)

Kembali ke pertanyaan awal, kenapa Allah menyebut ubun-ubun? Karena ubun-ubun (lobus frontalis) merupakan area yang bertanggung-jawab pada kemampuan seorang manusia menerima kebenaran, petunjuk dan cahaya hidayah dari Allah SWT. Wallohu’alam bishshowab. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini