*) Oleh: Ghifar Hawary
Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) hadir sebagai pintu gerbang bagi evaluasi mendalam terhadap perjalanan organisasi ini. Lebih dari sekadar pertemuan rutin, muktamar menjadi momentum krusial untuk menggali urgensi evaluasi sebagai landasan bagi perubahan positif dan pemulihan nilai-nilai yang memudar.
Muktamar sebagai pintu evaluasi menjadi esensial untuk menjaga kesehatan organisasi. Melalui metode analisis Partisipatory Action Research, partisipasi aktif dari seluruh elemen organisasi menjadi kunci untuk mengidentifikasi permasalahan dan merumuskan solusi. Ini bukan hanya sekadar pertemuan, tetapi platform tempat perubahan mendasar dapat dilakukan.
Nilai-nilai organisasi sering kali memudar seiring berjalannya waktu. Muktamar menjadi panggung untuk merenung, mengevaluasi, dan merumuskan strategi untuk mengembalikan kejayaan nilai-nilai yang telah terlupakan. Kembali kepada akar nilai merupakan langkah krusial untuk memastikan bahwa IMM tidak hanya hidup sebagai entitas formal, tetapi juga sebagai penjaga api semangat perjuangan.
Ketika organisasi kehilangan identitasnya, bahayanya bukan hanya pada tingkat internal, tetapi juga dalam dinamika eksternal. Identitas adalah fondasi dari keberlanjutan dan pengaruh positif dalam masyarakat. Tanpa identitas yang kuat, IMM bisa terombang-ambing dalam arus perubahan zaman, kehilangan fokus pada tujuan mulianya.
Seruan untuk mengembalikan semangat perjuangan yang hilang harus menjadi sorotan utama dalam muktamar ini. Semangat perjuangan adalah nyawa organisasi, dan tanpanya, IMM bisa kehilangan relevansinya dalam menghadapi dinamika sosial dan perubahan zaman. Muktamar harus menjadi ajang inspirasi dan motivasi untuk membakar kembali semangat militansi dan dedikasi dalam setiap langkah yang diambil oleh IMM.
Seiring dengan seruan untuk mengembalikan semangat perjuangan, harapan terangkum dalam upaya menjaga nafas perjuangan dan nilai Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Ini bukan hanya untuk keberlanjutan IMM, tetapi juga sebagai kontribusi nyata terhadap perubahan positif dalam masyarakat.
Metode analisis Partisipatory Action Research digunakan untuk merinci permasalahan dan mencari solusi yang konkret. Partisipasi aktif dari semua elemen organisasi menjadi kunci utama untuk mengurai masalah dan memastikan bahwa perubahan yang diperlukan dapat diimplementasikan.
Mengembalikan nilai-nilai organisasi yang memudar menjadi fokus utama dalam muktamar ini. Nilai-nilai tersebut adalah pilar moral dan etika yang membentuk karakter IMM. Dalam keberlanjutan organisasi, pentingnya kembali kepada akar nilai menjadi fondasi untuk membangun kekuatan yang tak tergoyahkan.
Bahaya yang muncul ketika sebuah organisasi kehilangan identitasnya menjadi topik berbobot. Identitas adalah kunci keberlanjutan dan relevansi di dalam masyarakat. Keberlanjutan IMM terancam jika identitasnya terkikis, karena ini dapat menyebabkan orientasi yang kabur dan kehilangan arah dalam mencapai tujuan mulia.
Seruan untuk mengembalikan semangat perjuangan yang hilang menjadi pesan penting dalam muktamar ini. Semangat perjuangan bukan hanya aspek retoris, tetapi fondasi yang memotivasi setiap langkah organisasi. Dalam menghadapi dinamika zaman, membangkitkan kembali semangat perjuangan menjadi langkah strategis untuk menjaga relevansi dan dampak positif IMM di tengah masyarakat.
Di akhir tulisan ini, harapan terletak pada kesinambungan nafas perjuangan dan nilai Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Muktamar XX harus menjadi landasan untuk perubahan positif yang berkelanjutan, memastikan bahwa IMM tetap menjadi kekuatan positif yang membentuk karakter mahasiswa Muhammadiyah dan menyumbangkan solusi bagi permasalahan sosial.
Melalui metode analisis Partisipatory Action Research, muktamar ini bukan hanya sebagai acara seremonial, melainkan sebagai langkah konkret untuk menyelami masalah, mencari solusi, dan mengarahkan IMM ke arah yang lebih baik. Dengan demikian, IMM dapat menjaga relevansi dan signifikansinya dalam perjalanan panjang organisasional dan perubahan sosial. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News