*) Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Di antara sekian banyak nikmat yang telah Allah berikan, ada dua nikmat yang manusia lalai darinya. Nikmat tersebut adalah kesehatan dan waktu luang.
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR Bukhari)
1. Kesehatan
Banyak manusia yang sehat, namun tertipu dengan kesehatannya. Ia tak menggunakan kesehatannya untuk taat, namun untuk maksiat.
Sementara di luar sana ada sebagian orang yang ingin melakukan ketaatan, namun tak mampu melakukannya dikarenakan sakit yang diderita.
Padahal badan yang sehat akan ditanyakan, digunakan untuk apa. Apakah digunakan untuk mendatangi majelis ilmu ataukah mendatangi tempat-tempat maksiat.
Barulah ia tersadar ketika terbaring lemah tak berdaya karena sakit, sehingga sesal pun tak terelakkan.
2. Waktu Luang
Waktu adalah sesuatu yang terus berputar dan tak akan kembali lagi. Oleh karena itu betapa banyak manusia yang tersesali oleh waktu.
Waktunya hanya berlalu begitu saja, tanpa ada manfaat dan faidahnya. Hidupnya hanya menghabiskan waktu dan menyisakan penyesalan umur.
Waktu ibarat pedang bermata dua, jika digunakan untuk kebaikan, maka baik pula. Sebaliknya, jika digunakan untuk keburukan, maka dampak buruk akan terjadi di kemudian hari.
Betapa tidak, sebagian orang menghabiskan waktunya untuk maksiat, namun tatkala ia sudah senja, maka ia akan menangisi masa tuanya karena ia tak menghabiskan waktu dan umurnya untuk taat.
مُهْلِكَاتٌ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
“Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan:
(1) sifat pelit yang ditaati.
(2) hawa nafsu yang diikuti.
(3) kekaguman seseorang pada dirinya sendiri”
(HR Ath Thabrani dalam Al Ausath, 5/328 )
Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News