Orang Asing dan Negeri yang Kekal Itu
foto: representative images

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda:

“Jadilah kamu di dunia seakan-akan sebagai orang asing atau orang yang sedang melakukan perjalanan.” (HR. Bukhari)

Demikian hakikat kehidupan, jika orangtua sudah meninggal.
Jika punya anak yang pintar mencari kebaikan/pahala, berbakti kepada orangtua dan memuliakannya
Orangtua akan tenang/ senang. Tidak kekurangan senantiasa mendapat kiriman

Sebaliknya, jika anak hanya menghasilkan keburukan/dosa.
Bukan meringankan, tapi malah memberatkan.
Orangtua akan sedih/gelisah, mendapat kiriman kabar anak selalu bermasalah.

“Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal”. (QS. Gafir : 39)

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda:

“Ketika manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara:
1. Sedekah jariah,
2. Ilmu yang bermanfaat,
3. Anak saleh yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)

Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA berkata:

“Sesungguhnya dunia akan pergi dan akhirat akan datang menyongsong. Masing-masing dari keduanya memiliki anak-anak, jadilah kalian anak-anak akhirat, jangan menjadi anak-anak dunia, karena sesungguhnya hari ini adalah (waktu) beramal dan belum dihisab, sedangkan nanti adalah hisab dan tidak lagi bisa beramal.”

Abdullah bin ‘Aun berkata:

“Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu menjadikan untuk dunia ini sisanya (dari bekerja) untuk akhirat, namun kamu menjadikan untuk akhirat kamu sisanya (dari bekerja) untuk duniamu.”

Insya Allah, kita semua selalu dalam keadaan sehat, sabar, ikhlas, bersyukur serta istikamah dalam ketaatan.

Aamiin Yaa Rabbal Alaamiin. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini