*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari
Tulisan ini merupakan lanjutan dari paparan Alquran yang menarasikan sejumlah kejahatan profetik Bani Israil.
Kalau sebelumnya menjelaskan penyembahan patung sapi dan permintaan melihat Allah sebagai syarat mengikuti ajaran Nabi Musa.
Narasi saat ini menjelaskan kejahatan Bani Israil, di antaranya suka protes dan tahu terima kasih terhadap kenyataan hidup yang mereka rasakan, kesengajaannya mengubah perintah sesuai kepentingannya, selalu ingkar janji terhadap apa yang pernah disepakati, dan khianat terhadap amanah yang diembankan kepadanya
Suka Protes dan Tak Qana’ah
Watak buruk yang melekat pada Bani Israil adalah suka protes dan jauh dari sifat qana’ah (menerima) dan terhadap kenikmatan yang telah mereka rasakan.
Mereka mendapatkan makanan yang siap makan tanpa harus susah-susah memasak. Mereka mendapatkan makanan Manna dan Salwa.
Manna merupakan makanan berwarna putih dan mempunyai rasa yang manis. Salwa menurut ahli tafsir, Wahab Al-Munabbih yang menyatakan bahwa As-Salwa merupakan burung yang cukup gemuk seperti merpati, burung-burung itu datang kepada Bani Israil, dan mereka mengambilnya dari Sabtu ke Sabtu.
Baca juga: Kejahatan Profetik Bani Israil (1)
Bani Israil meminta daging kepada Musa, maka Allah memberikan hewan yang paling sedikit dagingnya dalam bentuk Allah mengirim angin yang disertai dengan salwa, yaitu burung puyuh di rumah-rumah mereka, dan mereka pun menangkapinya berlebihan untuk esok hari, namun pada esok harinya dagingnya busuk, dan roti yang dibuatnya pun rusak.
Manna dan Salwa ini membuat mereka bosan sehingga protes dan menginginkan makanan lain. Mereka meminta makanan yang tumbuh dari seperti sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merah.
Atas permintaan itu, maka Nabi Musa menyatakan bahwa permintaan itu merupakan hal yang buruk dengan menyisihkan yang lebih baik (Manna dan Salwa).
Maka mereka pun diminta pergilah ke suatu kota, agar memperolehnya. Namun mereka justru melakukan kejahatan dengan melakukan protes dan menolak perintah.