UM Surabaya

Allah memerintahkan mereka untuk memasuki dengan membungkuk sebagai bentuk merendahkan diri, karena perbuatan-perbuatan dosa yang pernah mereka lakukan. Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya:

وَاِ ذْ قُلْنَا ادْخُلُوْا هٰذِهِ الْقَرْيَةَ فَکُلُوْا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَّا دْخُلُوا الْبَا بَ سُجَّدًا وَّقُوْلُوْا حِطَّةٌ نَّغْفِرْ لَـكُمْ خَطٰيٰكُمْ ۗ وَسَنَزِيْدُ الْمُحْسِنِيْنَ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman, “Masuklah ke negeri ini (Baitul Maqdis) maka makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. Dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk dan katakanlah, “Bebaskanlah kami (dari dosa-dosa kami),” niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan Kami akan menambah (karunia) bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Al-Baqarah 2: 58)

Kepatuhan untuk mengikuti petunjuk bukan hanya menjadi kemenangan, tetapi akan menambah berbagai kebaikan. Artinya, mengikuti perintah merupakan bentuk ketaatan sehingga mendatangkan kebaikan-kebaikan lain.

Namun kenyataannya, mereka justu mengganti perintah itu dengan melakukan perbuatan lain yang berlawanan. Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya:

فَبَدَّلَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِيْ قِيْلَ لَهُمْ فَاَ نْزَلْنَا عَلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا رِجْزًا مِّنَ السَّمَآءِ بِمَا كَا نُوْا يَفْسُقُوْنَ

“Lalu, orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (perintah lain) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Maka Kami turunkan malapetaka dari langit kepada orang-orang yang zalim itu karena mereka (selalu) berbuat fasik.” (QS. Al-Baqarah : 59)

Kezaliman yang sudah terbiasa mendorong mereka untuk melakukan kezaliman lain. Perintah memasuki masuk tidak mereka lakukan dan memilih membangkang. Perilaku membangkang ini mendatangkan malapetaka yang Allah kirim dari langit.

Surabaya, 29 Februari 2024

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini