Amanah dan Kokohnya Kedudukan
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari

Orang yang memegang teguh suatu amanah, maka Allah akan mengokohkan kehidupannya.

Nabi Yusuf layak disematkan sebagai orang yang amanah setelah menjalani kehidupan dengan memegang teguh amanah.

Kedudukannya yang kuat di negeri Mesir merupakan buah atas teguhnya memegang amanah dengan gigih.

Demikian pula yang dialami oleh kaum Nabi Yunus, di mana memegang teguh amanah dengan mentauhidkan Allah sehingga terhindar dari azab yang menyengsarakan.

Dua kisah berharga ini layak mendapat apresiasi karena saat ini sifat amanah berganti menjadi sifat curang dan culas.

Hal inilah yang membuat kerapuhan tatanan sosial yang mengarah hancurnya masyarakat.

Pentingnya Amanah

Nabi Yusuf merupakan teladan dalam memegang amanah. Sifat ini tidak muncul tiba-tiba, tetapi tumbuh melalui pengalaman panjang. Dia hidup di tengah masyarakat yang glamor dengan berbagai kenikmatan di lingkungan kerajaan.

Kuatnya mempertahankan harga diri membuatnya tidak tergoda oleh hedonism sesaat. Perempuan cantik yang mencoba untuk menundukkan dirinya bisa dihindarinya.

Kekuatan mempertahankan diri dari godaan merupakan karunia Allah, maka dia terhindar dari perzinaan. Nabi Yusuf diakui sebagai manusia yang bersih.

Hal ini diakui oleh pelakunya sendiri yang berusaha menggoda Nabi Yusuf namun tidak berhasil. Pengakuan jujur dari para Perempuan, sebagaimana dinarasikan Alquran sebagai berikut:

قَا لَ مَا خَطْبُكُنَّ اِذْ رَاوَدْتُّنَّ يُوْسُفَ عَنْ نَّـفْسِهٖ ۗ قُلْنَ حَا شَ لِلّٰهِ مَا عَلِمْنَا عَلَيْهِ مِنْ سُوْٓءٍ ۗ قَا لَتِ امْرَاَ تُ الْعَزِيْزِ الْـئٰنَ حَصْحَصَ الْحَقُّ ۖ اَنَاۡ رَاوَدْتُّهٗ عَنْ نَّـفْسِهٖ وَاِ نَّهٗ لَمِنَ الصّٰدِقِيْنَ

“Dia (raja) berkata (kepada perempuan-perempuan itu), “Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya?” Mereka berkata, “Maha Sempurna Allah, kami tidak mengetahui sesuatu keburukan darinya.” Istri Al ‘Aziz berkata, “Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggoda dan merayunya, dan sesungguhnya dia termasuk orang yang benar.” (QS. Yusuf : 51)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini