Alhamdulillah, Insya Allah Kita Jumpa Ramadan
foto: reuters
UM Surabaya

Ahad, 10 Maret 2024, insya Allah kita mengawali salat tarawih. Dan Senin dinihari 11 Maret, kita mulai sahur menandai hari pertama ibadah puasa bulan suci Ramadan 1445 H

Sebagai seorang muslim hendaknya kita merasa sangat bergembira bila bulan Ramadan tiba. Sebab bulan Ramadan adalah bulan maghfirah yang penuh dengan keberkahan.

Di mana di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dari 1.000 bulan, yaitu Lailatul Qadar.

Pada bulan Ramadan yang mulia ini, semua amal saleh juga dilipatkangandakan pahalanya. Pintu-pintu jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu.

Maka sebagai seorang muslim kita harus merasa bergembira menyambut dan memanfaatkannya. Karena ini merupakan kesempatan terbaik untuk meraih banyak amal saleh.

Dan sebaliknya, bila ada seorang muslim yang merasa biasa-biasa saja, tidak bersemangat meraih amal saleh dan tidak bergembira dengan datangnya bulan Ramadan, maka ia harus khawatir, sebab bisa jadi ia akan banyak melewatkan kebaikan-kebaikan pada bulan itu.

Karena kebahagiaan ketika bulan Ramadan merupakan sebuah reaksi tanda keimanannya seorang muslim.

Ibarat ia bahagia karena akan kedatangan tamu yang agung di mana tamu tersebut telah ia rindukan selama 11 bulan lamanya yang akan segera hadir membawa banyak oleh oleh keberkahan.

Maka itu ia berusaha mempersiapkan segalanya dan tentu hati menjadi sangat bergembira dapat bertemu dengan Ramadan.

Allah Subhanallahu Wa Ta’ala berfirman:

“Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmatNya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus : 58)

Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata:

“Bagaimana tidak gembira ? Seorang mukmin diberi kabar gembira dengan terbukanya pintu- pintu surga. Tertutupnya pintu-pintu neraka. Bagaimana mungkin seorang yang berakal tidak bergembira jika diberi kabar tentang sebuah waktu yang di dalamnya para setan dibelenggu. Dari sisi manakah ada suatu waktu menyamai waktu ini (Ramadan). (Latha’if Al-Ma’arif hlm. 148)

Untuk itu, sudah seharusnya kita sebagai seorang muslim menyambut bulan Ramadan dengan penuh kegembiraan, mempersiapkan diri dengan yang terbaik, semangat beramal saleh, banyak berdoa, membekali dengan ilmu dan membersihkan diri dengan tobat,

Insya Allah dengan kesempatan yang Allah Ta’ala berikan ini, kita bisa gunakan dengan sebaik-baiknya untuk meraih banyak amal saleh. Karena bisa jadi ini adalah Ramadan terakhir kita. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini