Tata kelola budidaya, manajemen kesehatan, perawatan dan pengendalian penyakit menerapkan pola holistik agar menghasilkan telur ayam berkualitas tinggi memenuhi persyaratan aman, sehat, utuh, dan halal, bebas dari residu antibiotik atau bahan kimia berbahaya lain.
Setelah melewati gerbang, mobil berhenti lorong khusus, yang muat truk Fuso terbuat dari rangka baja ringan dengan atap PVC, lantai kolam kecil dangkal berisi air desinfektan untuk merendam ban mobil.
Sering disebut diping, wajib dilakukan untuk mencegah penularan bibit penyakit dari luar. Desinfektan untuk diping digunakan golongan phenol, efektif membunuh mikroorganisme patogen meskipun terbungkus dalam material organik.
Saya juga melihat ada semacam noozle spryer yang terpasang di samping kanan, kiri dan bagian atas pada beberapa titik menyemprotkan kabut air desinfektan merata ke seluruh permukaan body mobil, biasa disebut sprying desinfektan.
Desinfektan yang di rekomendasikan adalah Amonium Quartener, selain cukup efektif harganya lebih murah. Khusus spraying saya melarang penggunaan Iodin karena menyebabkan karat pada bodi mobil.
Mobil saya parkir diarea khusus, terpisah dari parkir mobil telur, atau truk pakan. Area pertama yang saya masuki adalah Area 1, sering disebut Zona Merah. Pada zona merah terdapat gudang pakan, muat telur, kantor, musala, dan kantin.
Di depan gudang pakan terlihat truk Fuso sedang bongkar jagung pipilan Jam sudah pukul 08.00, saya bergegas menuju kantor. Mas Alfian menyambut, “Pak Baskoro, niku jagung pun dugi, 8 ton kintunan saking Blitar, sae pak kering (Pak Baskoro, itu jagung sudah datang, 8 ton, kiriman dari Blitar, bagus p..a kering). Alhamdulillah, makasih mas
Mas Alfian dan pekerja lain di peternakan ini adalah generasi keren dan hebat, mereka alumni panti asuhan yatim putra Muhammadiyah, dan mas Alfian adalah alumni Yatim Putra Lowanu Yogyakarta..
Setelah selesai periksa recording harian farm dan mencatat beberapa hal penting, saya harus masuk ke Area 2 atau sering disebut Zona kuning.
Untuk memasuki zona kuning saya harus berjalan kaki melewati lorong kecil sepanjang 3 meter, untuk mendapat sprying, kerja nozle diktifkan semacam sensor gerak, sambil berjalan saya mencelupkan sepatu boot pada bak berisi air desinfektan.
Keluar dari lorong desinfeksi, saya ke gudang telur kontrol performance produksi dengan melihat catatan tiap operator kandang dan tampilan fisik telur.
Puncak produksi mencapai 95 persen, umur 44 mg produksi 90 persen umur 60 produksi mg 85 persen, umur 74 mg produksi 80 persen, umur 80 mg produksi 75 persen, dan umur 96 mg produksi 70 persen, berarti bulan depan ketika ayam paling tua sudah rumur 100 mg, saatnya afkir.
Fisik telur bulat oval dan kompak, kerabang mulus, tebal berwarna coklat dan mengkilap, telur seleksi, retak atau pecah tidak sampai 15 kg (satu peti) sangat sedikit, Alhamdulillah.