*) Oleh: Achmad Hidayatullah,
Dosen UM Surabaya dab Sekretaris PCIM Hongaria
Empat tahun lalu, kumpulan bintang berwarna kuning dan melingkar pada bakcground biru tersebut selalu mencuri perhatian saya. Ya, logo European Union atau Uni Eropa.
Logo tersebut, bagi saya, seperti magnet yang seolah berbisik halus, “Waktu sudah mendekat, segera berangkatlah, Eropa sangat indah.”
Wow, ternyata hari ini, saya akan sampai di Kota Brussel, ibu kota Belgia. Pusat pemerintahan Uni Eropa.
Singkat cerita, saya sampai di stasiun Kota Brussel pada jam 1 malam waktu musim panas Eropa dari Kota Den Haag, Belanda.
Tulisan ini akan bercerita tentang empat hal menarik di Brussel-Belgia yang tertuang dalam 4 hal, soal agama, wisata, pendidikan, dan pemerintahan.
Komunitas Muslim dan Tempat Ibadah
Saat tiba di stasiun, saya buka Google Maps di HP, dan saya ketik masjid. Ketemulah Masjid Al-Ansar. Dapat ditempuh sekitar 8 menit dari stasiun Kota Brussel.
Saya jalan kaki cepat-cepat di bawah gerimis yang syahdu. Ternyata, di sepanjang perjalanan banyak restoran baru saja tutup.
Di sekitar area tersebut, pertokoan dan restoran-restoran yang saya lewati mayoritas dikelola oleh Muslim. Wajah orang di area tersebut juga tampak seperti percampuran Turki dan Marocco.
Tidak lama saya akhirnya sampai di Masjid Al-Ansar. Bangunan masjid menyatu dengan bangunan lainnya. Jadi tidak terlihat seperti masjid, namun ada tulisannya pada depan pintu tertulis Mosque Al-Ansar.
Di dekat masjid ramai warga makan di restoran. Logo halalnya terpampang di dinding restoran tersebut. Menu yang terpampang dalam pada dinding menunjukkan makanan khas Timur Tengah.