UM Surabaya

Dari Masjid Al-Ansar saya kunjungi masjid kedua, Fatih Camii. Perjalanan sekitar 10 menit naik bus nomor 93. Masjid ini berbeda dengan masjid sebelumnya. Fatih Camii khas masjid Turki seperti yang ada di Kota Den Haag-Belgia.

Di samping Masjid Fatih Camii ini juga ada kedai kopi, di mana penjaga kedai juga menjaga keamanan masjid melalui layar CCTV di kedai. Di kedai itu juga terdapat logo bendera Turki dan tayangan televisi juga berita seputar Turki.

Ketika minta segelas kopi dan mau membayar harga kopi 0.5 Euro, Saya baru ingat uang cash saya habis. Mereka tidak menerima pembayaran dengan kartu ATM.

Saya keluar dari kedai tersebut, berdiri sejenak di depan masjid. Ternyata penjual kopi kemudian menjemput saya dan mengajak saya masuk kembali ke kedai. Ia memberikan saya kopi gratis dan kue-kue yang bisa saya ambil sendiri.

Masjid ini juga selalu buka, sehingga saya bisa tidur di dalam masjid pada siang hari untuk sekadar menghilangkan penat dan nge-charge baterai HP.

Selain itu, sama persis di masjid di Kota Den Haag, jamaah wajib menggunakan kaus kaki saat masuk ke dalam. Di sekitar area masjid, juga banyak restoran halal. Seperti Kampung Arab yang ada di Indonesia.

Jumlah muslim di negara Belgia juga masih dalam perdebatan. Ada yang menyebutkan hanya 7.5 persen atau sekitar 800 ribu. Memang, sejarahnya muslim di Kota Brussel berasal dari Turki dan Marocco yang bekerja dan bermigrasi. Namun saat ini, muslim juga datang dari Albania, Macedonia, Kosovo dan Afrika. Mayoritas memang tinggal di Flanders dan Brussel.

Mayoritas beraliran Sunni, namun juga yang beraliran Jamaah Tablig hingga Tarbiyah yang sudah dilarang negara kota Hizbut Tahrir. Dalam sebuah survei, 50 perempuan perempuan Turki di Belgia memakai jilbab. Sedangkan perempuan keturunan Maroko yang berjilbab sebanyak 75 persen.

Jadi bagi traveller muslim ataupun kader Muhammadiyah yang berminat studi di kota ini tidak perlu khawatir bagaimana hidup sebagai muslim. Namun, sayangnya cabang istimewa Muhammadiyah belum berdiri di negara ini.

Akan menarik jika, di pusat Uni Eropa juga berdiri cabang istimewa Muhammadiyah yang menjadi tempat koordinasi cabang Muhammadiyah di dataran Eropa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini