Tempat Kembali
Para pelaku dosa besar yang menyembah kepada selain Allah begitu yakin dan mengira akan mendapat kebaikan. Mereka juga mengira mendapatkan keselamatan bilamana bertemu dengan hari tuhan mereka.
Hal ini diperkuat dengan kehidupan mereka yang baik-baik saja dan bahkan melebihi batas kecukupan.
Segala kebutuhannya terfasilitasi. Mereka pun begitu yakin bahwa berhala yang mereka sembah memberi segalanya. Berhala yang mereka sembah diyakini memberi rezeki dan kesuksesan hidupnya.
Namun Alquran membantah hal itu dan mengatakan bahwa berhala itu tak memiliki kemampuan apa-apa termasuk dalam memberi rezeki. Hal ini dipaparkan Alquran sebagaimana firman-Nya :
اِنَّمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْثَا نًا وَّتَخْلُقُوْنَ اِفْكًا ۗ اِنَّ الَّذِيْنَ تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَا يَمْلِكُوْنَ لَـكُمْ رِزْقًا فَا بْتَغُوْا عِنْدَ اللّٰهِ الرِّزْقَ وَا عْبُدُوْهُ وَا شْكُرُوْا لَهٗ ۗ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
“Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.”
(QS. Al-‘Ankabut : 17)
Meskipun Allah memastikan bahwa diri-Nya sebagai penjamin rezeki seluruh makhluk hidup di dunia ini, namun orang-orang kafir menolak hal itu, karena hari pertemuan dengan Allah bagi mereka tidak akan terjadi.
Namun Allah memastikan bahwa hari pertemuan itu pasti terjadi, dan diberitakan bahwa orang-orang kafir akan putus ada ketika azab yang pedih akan menimpanya. Hal ini dinarasikan Alquran dengan baik sebagaimana firman-Nya :
وَا لَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰ يٰتِ اللّٰهِ وَلِقَآئِهٖۤ اُولٰٓئِكَ يَئِسُوْا مِنْ رَّحْمَتِيْ وَاُ ولٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَا بٌ اَلِيْمٌ
“Dan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan-Nya, mereka berputus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu akan mendapat azab yang pedih.”
(QS. Al-‘Ankabut : 23)
Mereka mendapat azab karena perbuatan-perbuatan buruknya. Akibat perbuatan buruk itu terjadi kerusakan di tengah masyarakat.