Ajaran Aneh
Berbagai argumen yang disampaikan Nabi tidak menyurutkan semangat mereka untuk menyudutkan Nabi.
Mereka menuduh nabi sebagai orang yang tidak berakal, dan bahkan mereka ketika menyampaikan bahwa ajaran agama yang disampaikan nabi ini sangat aneh dengan menyampaikan hal-hal yang berbeda dengan akal dan pemahamannya.
Hal ini diabadikan Alquran sebagaimana firman-Nya:
وَقَا لَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا هَلْ نَدُلُّكُمْ عَلٰى رَجُلٍ يُّنَبِّئُكُمْ اِذَا مُزِّقْتُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍ ۙ اِنَّكُمْ لَفِيْ خَلْقٍ جَدِيْدٍ
“Dan orang-orang kafir berkata (kepada teman-temannya), “Maukah kami tunjukkan kepadamu seorang laki-laki yang memberitakan kepadamu bahwa apabila badanmu telah hancur sehancur-hancurnya, kamu pasti (akan dibangkitkan kembali) dalam ciptaan yang baru.” (QS. Saba’ : 7)
Orang kafir menolak adanya hari kebangkitan dengan menyatakan argumen Nabi sangat lemah.
Mereka berargumen bahwa manusia yang sudah mati dan hancur fisiknya tidak mungkin bisa hidup kembali dan jasadnya bisa kembali seperti semula.
Oleh karena itu, mereka menuduh nabi sebagai orang yang aneh.
Menuduh Miskin
Orang kafir umumnya menginginkan hidup sukses di dunia dengan harta kekayaan yang melimpah.
Mereka ingin hidup kaya dengan menikmati apa pun di dunia ini. Harta kekayaan yang banyak beserta anak yang mereka memiliki justru digunakan untuk menentang dakwah nabi.
Bagi mereka, kekayaan dan anak yang banyak merupakan kekuatan besar. Dengan modal kekayaan dan jumlah anak yang banyak justru dilakukan untuk melakukan kejahatan secara bebas.