Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya:
وَ قَا لُوْا نَحْنُ اَكْثَرُ اَمْوَا لًا وَّاَوْلَا دًا ۙ وَّمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِيْنَ
“Dan mereka berkata, “Kami memiliki lebih banyak harta dan anak-anak (dari kamu) dan kami tidak akan diazab.” (QS. Saba’ : 35)
Bukannya mengagungkan nabi, mereka justru bangga dengan harta kekayaan dengan melakukan penghadangan dan penolakan ajaran.
Dan mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan dengan harta dan kekayaan telah menciptakan kerusakan.
Oleh karenanya Allah menghukum mereka dengan adzab yang menghinakan.
Tukang Bohong
Orang-orang kafir melecehkan ayat-ayat Allah dengan menuduh kepada nabi dengan tuduhan sebagai tukang bohong. Ketika orang kafir menyembah tuhan yang banyak, maka Nabi pun mengajak untuk menyembah Allah saja.
Bahkan mereka dijamin hidupnya lebih sejahtera ketika meninggalkan berhala yang senantiasa mereka sembah.
Alih-alih mempercayai, mereka justru menuduh Nabi sebagai tukang bohong. Hal ini diabadikan Alquran sebagaimana firman-Nya:
وَاِ ذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا بَيِّنٰتٍ قَا لُوْا مَا هٰذَاۤ اِلَّا رَجُلٌ يُّرِيْدُ اَنْ يَّصُدَّكُمْ عَمَّا كَا نَ يَعْبُدُ اٰبَآ ؤُكُمْ ۚ وَقَا لُوْا مَا هٰذَاۤ اِلَّاۤ اِفْكٌ مُّفْتَـرً ى ۗ وَقَا لَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلْحَقِّ لَمَّا جَآءَهُمْ ۙ اِنْ هٰذَاۤ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ
“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang, mereka berkata, “Orang ini tidak lain hanya ingin menghalang-halangi kamu dari apa yang disembah oleh nenek moyangmu,” dan mereka berkata, “(Alquran) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan saja.” Dan orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran ketika kebenaran (Alquran) itu datang kepada mereka, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.” (QS. Saba’ : 43)