Tuduhan kebohongan sekaligus tukang sihir terhadap nabi merupakan bentuk penolakan terhadap ajakan dengan tetap mengagungkan sesembahan yang tidak bisa memberi manfaat apa-apa.
Ingkar Janji
Sifat buruk orang kafir adalah mengingkari janji. Jika datang ajaran nabi, orang-orang kafir berjanji akan menerima dan mengikuti ajarannya.
Mereka yakin bahwa menerima ajaran nabi akan membuat hidup mereka lebih baik. Bahkan mereka bersumpah bila datang seorang utusan, akan memegang tegih dan berjuang bersamanya.
Namun ketika datang nabi untuk memberi petunjuk, mereka pun lari untuk menolak kebenaran. Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya :
وَاَ قْسَمُوْا بِا للّٰهِ جَهْدَ اَيْمَا نِهِمْ لَئِنْ جَآءَهُمْ نَذِيْرٌ لَّيَكُوْنُنَّ اَهْدٰى مِنْ اِحْدَى الْاُ مَمِ ۚ فَلَمَّا جَآءَهُمْ نَذِيْرٌ مَّا زَا دَهُمْ اِلَّا نُفُوْرًا
“Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sungguh-sungguh bahwa jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). Tetapi ketika pemberi peringatan datang kepada mereka, tidak menambah (apa-apa) kepada mereka, bahkan semakin jauh mereka dari (kebenaran),” (QS. Fatir : 42)
Ketika datang kebenaran bukannya mengikuti, sebagaimana janjinya, tetapi mereka justru lari dan menjauh dari peringatan itu. Mereka bukan menjadi orang yang di atas kebenaran, tetapi justru menjadi orang yang pertama kali mengingkari janjinya.
Semua perlakukan dan tuduhan buruk orang kafir kepada nabi bukannya membuat mereka agung, tetapi justru membuat mereka hina.
Allah lah yang menghinakan mereka. Itulah akhir kehidupan para penentang nilai-nilai profetik. Atas kesabaran nabi-Nya maka Allah memuliakan dan mengagungkannya. (*)
Surabaya, 11 Maret 2024
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News