Jadi, apakah Nabi juga salat di rumahnya? Mungkin saja beliau salat di rumahnya, tapi berapa rakaat dan lain sebagainya?
Ada riwayat lain di mana Aisyah, istri Nabi, mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw tidak pernah salat lebih dari 8 rakaat saat beliau menunaikan salat sunah dan kemudian 3 rakaat witir di rumah di kala malam.
Karena memang tidak ada riwayat bahwa Nabi salat berjamaah setelah tiga malam itu, mereka yang menolak pelaksanaan tarawih secara berkaum-kaum di masjid ini berdalih, “Karena Nabi Muhammad saw berkata, ‘Salatlah di rumah kalian,’ lalu mengapa kalian tidak salat di rumah, mengapa kalian salat di masjid?”
Jawabannya adalah bahwa Nabi saw menghentikan salat ini di masjid karena suatu alasan. Kini alasan itu sudah tidak ada lagi. Beliau khawatir Allah akan mewajibkan salat ini kepada umat Islam. Dan penetapan Allah untuk mewajibkan sesuatu hanya bisa terjadi saat beliau masih hidup.
Setelah Nabi wafat, tidak ada lagi wahyu yang turun kepada orang lain atau siapa pun, termasuk mewajibkan salat tarawih. Jadi karena alasannya sudah tidak ada, kita tidak perlu takut. Kita bisa salat tarawih di masjid seperti yang kita lakukan sekarang.
Para sahabat Nabi tahu bahwa salat tarawih adalah salat sunah. Kita bisa salat di rumah, kita bisa salat di masjid, kita bisa salat sendiri, atau kita bisa salat berjamaah.
Tradisi salat tarawih berjamaah ini tak bisa dilepaskan dari sosok Umar bin Khattab. Beliau menyaksikan orang-orang salat dalam kelompok yang berbeda dan beliau mengumpulkan mereka semua di belakang satu imam. Itulah yang menjadi praktik hingga saat ini.
Jadi, beliau kemudian berkata, “Ini adalah bid’ah hasanah” (perbuatan baru yang baik). Ini sudah menjadi praktik sejak saat itu. Merupakan hal yang baik bahwa umat Muslim berada di sana dan mereka membaca Alquran bersama-sama, ini membangun semangat kebersamaan dan lain sebagainya.
Tetapi itu tidak berarti bahwa praktik ini berasal dari cara yang digambarkan, yaitu Nabi Muhammad saw salat selama tiga malam berturut-turut. Sepertinya ini adalah proyeksi ke belakang dari orang-orang yang melihat fakta bahwa kita memiliki hal baru ini. Tidak ada yang ingat bahwa Nabi Muhammad saw meninggalkan amalan ini seperti ini.
Yang orang ingat bahwa pada masa Abu Bakar, salat tarawih ini tidak dilaksanakan. Orang bertanya-tanya, bagaimana kita bisa melakukan salat tarawih yang sebelumnya tidak dilakukan?