Ada Ayat Istimema bagi Kiai Ahmad Dahlan sebagai Indikator Evaluasi Kehidupan
Ketua PP Muhmmadiyah Agung Danarto.
UM Surabaya

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto mengungkapkan ada ayat istimewa menurut Pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan.

Bahkan saking istimewanya ayat tersebut dibubuhkan oleh Kiai Dahlan pada sebuah papan, dan diletakkan di dekat meja belajar di kamar pribadinya. Tulisan ayat tersebut dijadikan sebagai muhasabah oleh Kiai Dahlan.

Agung mengungkapkan ayat tersebut adalah Al Qur’an Surat Al Jatsiyah ayat 23:

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”.

“Memahami ayat ini, Kiai Dahlan melihat bahwasannya memperturutkan hawa nafsu itu bukan hanya masalah perbuatan maksiat saja, tetapi memasukkan perbuatan memperturutkan hawa nafsu sebagai bagian dari akidah yang mengotori nilai tauhid,” katanya.

Sebab, sebagaimana diketahui setiap muslim harus memiliki komitmen terhadap tauhidnya. Maka ke-Esa-an Allah SWT dalam dirinya tidak boleh lagi ada duanya. Termasuk hawa nafsu sebagai syahwat juga harus ditekan untuk menjaga kemurnian tauhid.

Agung menyebut, syahwat ini cenderung melahirkan perilaku menyimpang, meskipun juga ada syahwat yang baik. Oleh karena itu, Kiai Dahlan menekankan pentingnya mengikat syahwat dengan kuat, agar tidak menggiring mukmin kepada penyimpangan dan mengotori nilai tauhid.

Bahkan pada tahapan selanjutnya, syahwat bisa jatuh pada kemusyrikan, manakala mukmin terjebak hawa nafsu dan lepas tanpa kendali dari ajaran Agama Islam. Sehingga, QS. Al Jatsiyah ayat 23 ini menjadi bahan evaluasi Kiai Dahlan.

Menurutnya, model evaluasi yang dilakukan oleh Kiai Dahlan ini baik untuk dipraktikkan oleh setiap individu muslim, lebih-lebih Warga Muhammadiyah dalam kehidupan sehari-hari.

Seharusnya dalam setiap individu muslim sering menanamkan pertanyaan, apakah yang dilakukannya setiap hari itu sesuai dengan aturan Allah SWt, atau hanya memperturutkan hawa nafsu semata?. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google New

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini