Kelima, Bahagia mendapat imbalan
Puasa adalah ibadah yang datang dengan pahala yang tidak terbatas. Itu saja sudah menjadi penyebab kebahagiaan bagi seseorang yang berpuasa.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: “Allah ‘Azzawajalla berfirman dalam hadis qudsi: Semua amal perbuatan anak Adam-yakni manusia- itu adalah untuknya, melainkan berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan balasan dengannya,” (HR Bukhari).
Keenam, Bahagia karena sehat
Secara alami, kesehatan seseorang berkontribusi pada kebahagiaan mereka. Puasa dapat meningkatkan kekuatan hati dan jiwa.
Selain itu, ada banyak manfaat kesehatan bagi tubuh yang dirasakan seperti yang dibuktikan dalam banyak penelitian. Adanya peningkatan gabungan kesehatan yang baik untuk tubuh, hati, dan jiwa menambah kebahagiaan orang tersebut.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dengan lafadz:
اغْزُوا تَغْنَمُوا، وَصُومُوا تَصِحُّوا، وَسَافِرُوا تَسْتَغْنُوا
“Berperanglah niscaya kalian akan mendapatkan harta rampasan, berpuasalah maka kalian akan sehat, dan bersafarlah maka kalian akan kaya.”
Diriwayatkan Al-Uqaili dalam Ad-Dhu’afa al-Kabir, 2:92. (hadis dhaif jadi sebagai fadhailul amal saja)
Ketujuh, Bahagia karena keinginan diberikan
Saat berbuka puasa, ada saat di mana doa terkabul. Ini adalah kesempatan untuk meminta apa pun yang menyenangkan seseorang di dunia dan di akhirat.
Ibn Umar berkata: “Dulu dikatakan setiap Mukmin selalu ada doa yang terkabul pada saat berbuka puasa. Itu akan terpenuhi untuknya di dunia ini atau disimpan untuknya di akhirat,” (Cabang Iman, al-Bayhaqi- Hasan).
Kedelapan, Bahagia karena kebebasan
Saat matahari terbenam dan malam dimulai, seseorang senang mendapat kesempatan untuk dibebaskan dari api neraka. Ini bisa menjadi malam saat seseorang dibebaskan.
Setiap malam bulan Ramadhan kebebasan diberikan. Rasulullah bersabda: “Allah membebaskan manusia dari api, dan itu terjadi di setiap malam,” (Sahih al-Jami’).