*) Oleh: Sigit Subiantoro,
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Ada seorang ulama menulis sepucuk surat kepada saudaranya:
Pagi ini kami diberi limpahan nikmat tak terhingga oleh Allah Ta’ala. Padahal banyak berbuat maksiat kepada-Nya.
Entah, kami pun tidak tahu terhadap yang manakah kami harus bersyukur?
Untuk kemudahan yang Allah berikan ataukah terhadap dosa-dosa yang Allah tutupi?
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Setiap umatku akan mendapatkan ampunan, kecuali al-Mujahirin (orang yang terang-terangan berbuat dosa)…
Dan termasuk terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang melakukan perbuatan buruk di malam hari, tapi keesokan pagi ia ceritakan kepada orang lain aib keburukan yang semula Allah tutupi.”(HR Bukhari no. 6069 dan Muslim no. 2990)
Keburukan, bila sudah tertutupi jangan dibuka lagi.
Kebaikan, jika telah diberi kemudahan jangan lagi terlalaikan.
Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News