Bahkan Ibnu Rajab dalam kitab Bughyatul Insaan fie Wadhaif Ramadhan mengatakan bahwa Ramadan itu memiliki tiga keutamaan:
Pertama, dari sisi keutamaan tempat seperti keutamaan Masjidil Haram, Mekkah. Shalat di sana sekali seperti 100.000 kali dibanding di tempat kita. Makanya, kalau Ramadhan umat berbondong-bondong ke Mekkah.
Kedua, keutamaan waktu. Ramadhan adalah waktu mulia, itu luar biasa. Bahkan Nabi shalallahu alaihi wasallam mengatakan bahwa:
“Apabila Ramadan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan- setan dibelenggu.” (HR. Bukhari  Muslim)
Apalagi sepuluh terakhir Ramadan, nilainya semakin meningkat.
Ketiga, keutamaan amal. Banyak amal- amal yang ditetapkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam memiliki keutamaan. Contoh, membaca surah Al-Ikhlas tiga kali seperti pahala orang yang khatam Alquran.
Sementara untuk mengkhatamkan Alquran itu butuh waktu lama. Paling cepat, 3 hari yang utama. Luar biasa.
Nah, Ramadan ini kesempatan yang harus kita maksimalkan untuk mengamalkan amal amal yang bernilai lebih itu.
Jadi peluang Ramadan mengandung tiga kelebihan tadi. Makanya pantas kalau Malaikat Jibril menyampaikan kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bahwa:
“Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadan kemudian Ramadan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni.” (HR. Ahmad)
Tinggal bagaimana umat Islam merespons kesempatan Ramadan yang luar biasa nilainya itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini