UM Surabaya
Menelisik Jejak Islam di Serbia
Penulis duduk di kursi di samping menara lonceng yang ada di benteng Petrovaradin. foto: dok/pri

Pusat Pendidikan Tinggi

Kampus Universitas Novi Sad tidaklah terlalu jauh dari kota. Dengan berjalan kaki, dari katedral Mary memerlukan waktu tempuh sekitar 10 menit. Kampus yang didirikan pada tahun 1960 tersebut merupakan kampus terbesar kedua di Serbia.

Namun, sebelum menjadi universitas, cikal bakal kampus tersebut adalah pendidikan tinggi keguruan Serbia yang didirikan di Kota Sombor pada tahun 1778.

Saat ini universitas ini telah bertransformasi menjadi kampus yang besar, dengan jumlah mahasiswa sekitar 50.000, memiliki 5.000 staf dan memiliki 14 fakultas.

Bangunan kampus ini khususnya yang ada di kota Novi Sad, tampak seperti bangunan tua, namun tetap dalam satu kompleks. Hal ini berbeda sekali dengan kampus-kampus di Hongaria, yang terpisah satu sama lain.

Sebagian gedung tampak sangat tua, bahkan juga pintu utama kampus tersebut. Namun, bukan rahasia memang kampus-kampus di Eropa bangunannya sangat klasik.

Pada saat berkunjung pertama kali ke kampus ini, saya melihat ada satu bangunan dari kampus tersebut yang tampak modern. Yaitu gedung rektorat yang juga memiliki beberapa aula untuk seminar atau konferensi.

Namun area kampus berada di area yang sedikit sepi, sehingga sangat mendukung untuk suasana belajar. Sedangkan di depan kampus, tampak beberapa kafe.

Saya menyempatkan mampir ke kafe tersebut, karena saya datang terlalu pagi, sementara para peserta lain belum datang untuk kegiatan kami.

Menelisik Jejak Islam di Serbia
Bangunan benteng yang terlihat dari jembatan. foto: dok/pri

Benteng Petrovaradin

Selain belajar di kampus Novi Sad University saya juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke beberapa tempat yang memiliki jejak peristiwa penting di masa lalu.

Salah satu tempat yang saya kunjungi adalah  ZEZELJ dan Liberty Bridge. Jembatan ini menghubungkan kota Novi Sad yang dibelah oleh sungai Danube yang membentang dari Hongaria.

Kedua jembatan itu, menjadi saksi bisu sejarah perang masa lalu. Keduanya hancur lebur setelah di bombardir oleh pasukan NATO pada konflik tahun 1999.

Serbia adalah negara dengan mayoritas penduduk Kristen Ortodok. Dulu Turki Usmani sempat menduduki negara tersebut,  sehingga secara historis mereka memiliki pertautan dengan Islam.

Islam menyebar pertama kali setelah Serbia di taklukkan oleh Turki Usmani atau Ottoman Empire pada akhir abad ke 14, bahkan Serbia masih di bawah kekuasaan Turki Usmani hingga tiga abad kemudian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini