Pada tahun 1716, di bawah komando Damad Ali Pasha, tentara Turki Usmani mencoba merebut kembali benteng.
Namun dalam peperangan besar melawan pasukan Austria tersebut, tentara Turki Usmani mengalami kekalahan. Damad Ali Pasha terluka parah, dan kehilangan banyak pasukan.
Pada benteng ini, terdapat menara yang memiliki lonceng besar. Lonceng besar tersebut berwarna hitam di atas menara putih. Jarum besar menunjukkan jam, dan jarum kecil menunjukkan menit.
Karena jam tersebut berada di atas menara yang terletak pada benteng Petrovaradin di samping sungai Danube, para nelayan zaman dahulu yang menggunakan perahu dapat melihat waktu dari jarak jauh.
Saat ini benteng tersebut telah menjadi museum dan menjadi salah satu pusat pariwisata yang ada di kota Novi Sad. Di dalam area tersebut juga terdapat museum Mileva Meric-Einstein, istri dari Albert Einstein.
Selain itu, di dalam benteng saat ini terdap restoran mewah yang tepat terletak di samping menara lonceng. Dari atas benteng tersebut juga terlihat pemandang sungai Danube, Kota Novi Sad, dan Jembatan ZEZELJ.
Untuk makanan halal sebenarnya tinggal bertanya pada masing-masing restoran, apakah mereka punya makanan halal. Selain itu sebagian restoran juga mencantumkan tulisan halal.
Karena menggunakan Bahasa Serbia, terkadang sulit untuk memahami kecuali melacaknya dengan google setiap kata yang tertulis di restoran. Karena pertautan sejarah pula dengan islam, di kota ini juga banyak muslim yang berasal dari Bosnia.
Sehingga makanan seperti kebab sangat mudah dijumpai di Novi Sad. Tulisan di restoran tidak menyebutnya dengan kebab, tetapi menggunakan “Cevapi”. Jenis makanannya berupa roti seperti kebab pada umumnya, di dalamnya di isi sayur dan daging sapi.
Penjualnya dan pedagangnya selain masyarakat Serbia, sebagian dari mereka orang Bosnia. Selain itu pula, juga cukup mudah restoran halal di negara tersebut, cukup dengan mengetik “doner”di google maps.