Dakwah Kultural: Rekonstruksi Gerakan Dakwah Muhammadiyah

*) Oleh: Mohammad Nur Rianto Al Arif,
Ketua PD Muhammadiyah Jakarta Timur

Dakwah kultural menjadi topik yang diangkat oleh Persyarikatan Muhammadiyah pada pengkajian di bulan Ramadhan 1445 H baik yang dilaksanakan di Yogyakarta maupun Jakarta.

Dakwah merupakan konsep yang sangat luas dalam Islam, mencakup berbagai aspek seperti penyampaian ajaran agama, transformasi masyarakat, dan pembentukan identitas budaya.

Di Indonesia, Muhammadiyah, sebagai salah satu gerakan dakwah terbesar, telah memainkan peran penting dalam menyebarkan pesan Islam serta memperjuangkan perubahan sosial.

Salah satu dimensi yang semakin diperhatikan dalam gerakan dakwah Muhammadiyah adalah dakwah kultural.

Dalam tulisan ini, kita akan mengeksplorasi konsep dakwah kultural dan bagaimana Muhammadiyah merekonstruksi gerakan dakwahnya melalui pendekatan ini.

Ketua umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nasir dalam pidato iftitah pada pembukaan pengkajian di Universitas Muhammadiyah Jakarta menyampaikan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki banyak wajah dari arti positif.

Di satu sisi Muhammadiyah seakan memiliki sistematis teologis yang rigid, namun di sisi lain Muhammadiyah juga mampu menampilkan Islam yang luwes dan fleksibel.

Muhammadiyah selain sebagai gerakan kultural juga mampu menampilkan gerakan kebangsaan. Gerakan Muhammadiyah mampu menampilkan Islam yang modern, reformis dan berkemajuan.

Dakwah kultural merupakan salah satu strategi dakwah yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan budaya lokal di mana dakwah tersebut dilakukan.

Pendekatan ini mengakui pentingnya konteks budaya dalam menyampaikan pesan agama. Tujuannya bukan hanya menyebarkan ajaran Islam, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan moralitas masyarakat yang bersangkutan.

Dalam konteks Muhammadiyah, dakwah kultural menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan masyarakat yang semakin kompleks dan terpengaruh oleh globalisasi.

Muhammadiyah menyadari bahwa pesan-pesan keagamaan yang disampaikan haruslah relevan dengan budaya lokal agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini