Tiga Langkah untuk Perkuat Dakwah Kultural Muhammadiyah
Syafiq A. Mughni. foto: ist
UM Surabaya

Jika dilihat dari perspektif sejarah, dakwah kultural memiliki tujuan sebagai transformasi mengubah individu dan masyarakat.

“Dakwah kultural itu tujuan awalnya untuk mengubah suatu keadaan, dari keadaan yang kurang baik menjadi lebih baik,” kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Syafiq A. Mughni dalam Pengajian Ramadan 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Selasa (19/3/2024).

Menurut Syafiq, menjadi muslim itu bukanlah sesuatu yang statis, dan tidak dapat hanya berpikir secara dikotomis memperbandingkan antara kafir dan muslim, melainkan dalam keislaman ada sesuatu yang berproses dalam diri seseorang.

“Menjadi muslim itu harus terus berubah menjadi lebih baik, dan terus mendekati pada norma ajaran Islam yang digali dalam Alquran dan As Sunnah sehingga tidak pernah berhenti dan ada proses yang terus menerus,” imbuh Syafiq.

Apa yang perlu dilakukan Muhammadiyah dengan dakwah kultural?

Pertama, terkait dengan pesan dakwah. Dai Muhammadiyah harus cerdas dalam memilih dan menentukan pesan dakwah yang akan disampaikan kepada umat.

“Dai Muhammadiyah harus mengetahui pesan dakwah yang menjadi prioritas, yang tidak hanya soal surga dan neraka melainkan harus ada dimensi-dimensi lain yang dipilih untuk disampaikan,” jelas Syafiq.

Kedua, soal metode dakwah. Syafiq mencontohkan misalnya dalam dakwah kultural Muhammadiyah dapat menggerakkan segala potensi yang berhubungan aktivitas kemanusiaan, salah satunya dengan seni budaya.

“Dakwah lewat seni menjadi metode yang cukup efektif karena berkaitan dengan kehidupan manusia,” tutur Syafiq.

Ketiga, berkaitan dengan sasaran dakwah. Muhammadiyah harus memperluas cangkupan dakwah, tidak hanya berdakwah di masjid Muhammadiyah atau juga melalui kegiatan-kegiatan baitul arqom.

“Cakupan dakwah Muhammadiyah harus diperluas agar Masyarakat merasakan secara langsung kebermanfaatan Muhammadiyah, dan kita sudah punya modal itu melalui pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan,” jelas Syafiq. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini