UM Surabaya

Mengaku Tuhan

Allah sebagai satu-satunya Zat yang memiliki kekuasaan dan tidak ada satu pihak pun yang bisa menandingi kekuasaan-Nya. Allah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya serta memberikan untuk kepentingan manusia.

Oleh karenanya, ketika ada manusia yang mengaku dirinya sebagai tuhan, maka sungguh sangat melecehkan Tuhannya. Betapa tidak, manusia merupakan makhluk yang paling lemah dan kecil dalam memberi manfaat kepada orang lain.

Manusia merupakan makhluk yang menikmati bagian dari kenikmatan yang diciptakan Allah di langit dan bumi. Manusia hanya bisa menikmati fasilitas yang diciptakn Allah.

Oleh karenanya, apabila ada manusia yang mengku sebagai tuhan, maka Allah akan menghukumnya dengan hukuman yang sangat pedih dan menyengsarakan, yakni dimasukkan kepada neraka Jahannam.

Hal ini diabadikan Alquran sebagaimana firman-Nya :

وَمَنْ يَّقُلْ مِنْهُمْ اِنِّيْۤ اِلٰـهٌ مِّنْ دُوْنِهٖ فَذٰلِكَ نَجْزِيْهِ جَهَـنَّمَ ۗ كَذٰلِكَ نَجْزِى الظّٰلِمِيْنَ

“Dan barang siapa di antara mereka berkata, “Sungguh, aku adalah Tuhan selain Allah,” maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam. Demikianlah Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya : 29)

Allah membalas amal ibadah manusia sesuai bobot dan kualitas kebaikannya. Sebaliknya, Allah akan membalas dengan keburukan sesuai dengan tingkatan kejahatannya.

Fir’aun merupakan manusia paling sombong dan congkak, sehingga pantas apabila mendapatkan hukuman yang ekstra berat karena mengaku sebagai tuhan. Betapa tidak, Allah memiliki andil sangat besar dan komprehensif pada semua makhluknya.

Namun ketika ada makhluk berbuat dzalim dengan mengaku sebagai tuhan, maka pantas apabila Allah menghukumnya dengan hukuman yang menyengsarakan dan menghinakan. (*)

Surabaya, 22 Maret 2024

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini