Akibat Gempa, Peserta Darul Arqam SD Mudipat Surabaya Berhamburan, Tidak Jadi Menginap
Ratusan Siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya berhamburan keluar ruangan menyelamatkan diri menuju halaman sekolah.

Gempa dengan kekuatan 6.5 skala richter (SR) yang berpusat timur laut Tuban juga berdampak pada kegiatan SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya, Jumat (22/3/2024).

Akibat gempa itu, ratusan siswa yang tengah mengikuti kegiatan Darul Arqam (DA) di sekolah berhamburan keluar ruangan menyelamatkan diri menuju halaman sekolah.

Peristiwa itu bermula ketika ratusan SD yang beralamat di Jl. Pucang Anom menggelar acara darul arqam dalam rangka mengisi kegiatan bulan Ramadan. Sesuai agenda, kegiatan mengharuskan siswa menginap, tidur di sekolah.

Namun karena gempa yang dirasakan sejak siang hingga sore hari itu, agenda darul arqam pun dihentikan bahkan sesaat setelah pembukaan. Peserta dipulangkan lebih awal, tidak jadi menginap

Acara yang diikuti 500 siswa kelas 5 dan 6 dimulai, tiba-tibaĀ  getaran gempa itu datang menggoyang lantai 6 Gedung Ahmad Dahlan Student Center Mudipat Pucang.

Baca juga: Gempa di Jatim, Rapat di PWM Jatim Terhenti

“Di lantai atasĀ  terasa paling keras getarannya,” ungkap Kepala Sekolah SD Mudipat Pucang Edi Susanto, M.Pd kepada Majelistabligh.id, Jumat (22/4/2024) sekira pukul 22.30 WIB.

Di tengah situasi hiruk-pikuk, di saat yang sama sejumlah orang tua menelepon pihakĀ  sekolah dan meminta agar para siswa dipulangkan lebih awal.

Sejumlah orang tua seperti dokter Kartika, Bu Safira dan sejumlah guru sempat telpon meminta agar siswa dipulangkan lebih awal.

“Orang tua telpon minta bubar dan pulang lebih awal,” tambah Edi.

Edi mengungkapkan, demi keamanan dan kenyamanan, maka siswa yang seyogianya menginap di sekolah mengikuti rangkaian acara hingga esok hari, maka mereka dipulangkan lebih awal.

“Mungkin orang tua khawatir keamanan, kami pun sepakat pulang lebih awal, bahkan konsumsi yang untuk acara kita bagikan sekalian,” kata Edi.

“Setelah kami diskusi dengan para guru akhirnya orang tua bisa memahami dan kami pulangkan semua,” lanjutnya.

Diceritakan Edi, sebelum acara dimulai, sekolah telah mendengar informasi terkait gempa yang terjadi di Jawa Timur.

Begitu acara mulai sekitar pukul 16.00 WIB, kelas terasa bergetar akibat gempa berulang-ulang.

Baca juga: Spemsa Berbagi di Tengah Guncangan Gempa

Peristiwa itu dia rasakan hingga sesuatu 30 detik. Walhasil, banyak siswa histeris dan berhamburan keluar ruangan melalui tangga utama.

Pihak sekolah segera sigap dan mengumpulkan seluruh siswa di halaman. Begitu pengarahan selesai, semua siswa diminta untuk mengamankan diri di tempat yang telah ditentukan, menanti jemputan orang tua. (roisuddin)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini