Hikmah Manajemen Ramadan

*) Oleh: Dartim Ibnu Rushd,
Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta

Bulan Ramadhan telah datang di tengah-tengah kita. Di bulan Ramadan ini, kita sebagai umat muslim wajib menjalankan salah satu rukun Islam, yakni puasa.

Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum, serta menahan diri dari berhubungan suami istri pada siang harinya.

Sedangkan pada malam hari di bulan Ramadan kita dianjurkan memperbanyak ibadah-ibadah lain, seperti salat malam, zikir dan membaca Alquran.

Perintah diwajibkannya menjalankan ibadah puasa bagi umat Islam terdapat pada Q.S. Al-Baqarah: 183.

Selain itu, dijelaskan detail terkait puasa pada ayat setelahnya hingga ayat yang ke-187. Dalam sejarah Islam, turunannya perintah puasa ini berbarengan ketika Rasulullah dan para sahabat sedang menjalankan visi-misi perang di dekat sumur badar yang kemudian dikenal dengan perang badar.

Dari kisah itu mengisyaratkan pembelajaran bahwa perlunya sikap totalitas dalam keadaan sulit sekalipun.

Di dalam teori manajemen, dikenal istilah dengan teori manajemen modal dan proses. Di mana secara detail disebut dengan teori input-procces-output atau masukan-proses-luaran. Teori ini dapat digunakan sebagai pendekatan untuk mengkaji ayat mengenai perintah puasa di atas.

Ayat perintah puasa yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan kalian berpuasa sebagaimana umat sebelum kamu, supaya kalian menjadi orang yang bertakwa”.

Jika dicermati, ayat ini dapat dikorelasikan dengan teori input-proses-output di atas. Lalu apa unsur masukannya? Bagaimana prosesnya? Dan apa yang menjadi luarannya?

Dalam ayat di atas sebagai unsur masukan atau input-nya adalah iman. Ditambah motivasi untuk meraih pahala tak terkira dari Allah Swt (ihtisab).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini