Kita bisa lihat dan simak dalam ayat lain yang bisa memberikan gambaran seprti apa orang yang bertaqwa, yaitu Q.S. Ali Imran ayat 17, artinya: “(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.”
Dari ayat di atas dapat diketahui ciri-ciri orang bertakwa sebagaimana yang diharapkan dari orang yang berpuasa.
\Ciri-ciri takwa adalah sabar, benar, taat; istikamah, mudah berinfak dan selalu beristigfar dengan segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat.
Karena memang dengan berpuasa, orang yang beriman akan terlatih dalam kesabaran, diharapkan selalu berbuat benar atau jujur, taat dalam ibadah, berinfak atau selalu menebar kemanfaatan.
Juga selalu memohon ampun kepada Allah SWT karena memang manusia tidak bisa luput dari dosa. Baik itu dosa yang disengaja ataupun tidak.
Demikian hikmah berpuasa jika dilihat dari sisi teori manajemen proses. Dengan modal iman yang kokoh dan berharap pahala semata-mata dari Allah (ihtisab), maka dapat menjalankan ibadah puasa dan mengisi setiap waktu di bulan ramadhan dengan kebaikan ibadah-ibadah lain sebagai proses yang baik.
Hingga akhirnya menghasilkan luaran yang nanti dapat disebut menjadi insan yang bertakwa.
Di mana ketakwaan itu sendiri adalah ciri-ciri dari derajat kemuliaan seseorang di sisi Allah SWT (Q.S. Al-Hujurat: 13).
Di mana orang yang bertakwa adalah orang yang akan selalu dimudahkan dalam setiap urusan dan akan selalu dilapangkan rezekinya yang terkadang datang dari arah tidak disangka-sangka (Q.S. At-Talaq:2-3).
Mudah-mudahan kita dapat mendapatkan derajat ketakwaan dan akan selalu istikamah dalam setiap sikap dan perilaku ketakwaan itu. (*)
*) Artikel ini tayang di suaramuhammadiyah.id
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News