UM Surabaya

***

Hingga sekarang, KW masih tetap konsisten membawakan azan tanda nada. Tiap kali berkesempatan di musala atau masjid yang lagi kosong tidak ada yang azan, KW selalu tampil mengisinya

KW merasa yang dilakukan tidak salah. Hanya banyak kalangan tidak terbiasa mendengar azan tanpa nada.

“Azan adalah panggilan untuk sholat. Makna dan tujuannya untuk mengumumkan waktu-waktu sholat kepada agar umat Islam bisa beribadah dengan tepat waktu,” papar pria yang pernah menjabat Wakil Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo ini.

Selain itu, KW juga menyebut sosok Bilal bin Rabah. Dia merupakan muazin pertama dalam sejarah Islam. Ketika mengumandangkan azan Bilal juga tidak menggunakan nada.

Goresan sejarah itu, kata KW, bisa dilihat dari beberapa film yang menggambarkan kehidupan Nabi Muhammad SAW dan awal Islam, di mana Bilal sering dihadirkan sebagai salah satu tokoh utama karena peran pentingnya sebagai muazin dan sahabat Nabi.

“Di sisi lain, saya juga ingin menyemangati teman-teman untuk berani azan. Tak perlu takut meski punya keterbatasan suara. Karena azan adalah panggilan mulia dan termasuk bagian dari syiar agama,” pungkas dia. (wh)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini