UM Surabaya

Manusia-manusia yang berlaku semenang-menang menindas sesamanya, kufur akan nikmat yang telah diberikan oleh Allah, mendustakan ayat-ayat Allah, dan enggan bertaubat. Manusia yang demikian tentunya jauh lebih sesat dan hina dibandingkan dengan Iblis.

Allah memerintahkan malaikat dan iblis untuk sujud kepada Adam dimaknai sebagai bentuk penghormatan atas ciptaan Allah.

Sujudnya malaikat kepada Adam, sebagai simbol manusia, adalah berdasarkan perintah Allah. Jika Allah saja memerintahkan malaikat untuk hormat kepada manusia, maka sudah tentu sesama manusia harus saling menghormati.

Namun, manusia perlu memahami bahwa dengan sujudnya malaikat kepada Adam tidak bisa dimaknai bahwa manusia sebagai penguasa.

Penguasa tetaplah Allah SWT. Ini menandakan bahwa manusia harus menjaga kehormatan tersebut melalui panduan yang telah diberikan oleh Allah.

Maka, tidak layak manusia sujud kepada sesamanya karena Allah memerintahkan agar manusia hanya  sujud kepada Allah.

Dengan demikian, konteks saling menghormati sesama manusia tidak dapat disamakan dengan konteks menyembah kepada Allah SWT.

Maka sudah pasti kufur jika ada manusia yang sujud/mengkultuskan/menyembah/mendewakan sesama manusia, apalagi makhluk lain termasuk bebatuan.

Setiap seniman yang membuat karya seni, selalu meninggalkan jejaknya, apakah  dalam bentuk simbol tertentu  sebagai tanda bahwa karya tersebut adalah otentik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini