Jangan Salah Berbicara
foto: google

*) Oleh: Sigit Subiantoro,
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri

“Coba tebak, apa yang seharusnya diucapkan ketika tersandung atau terpeleset? Ada hadisnya, lho! ”

Jawaban dari teman-teman saya bermacam-macam. Ada yang astaghfirullah, innalillah, dan lain-lain.

Ada satu jawaban yang benar yaitu bismillah, dari teman saya, Inta, sekarang sedang bermukim di Riyadh.

Dia bilang, orang-orang Saudi apa-apa bilang bismillah. Dia tadinya heran, entah kejedot, tersandung, mereka bilang bismillah, berbeda dengan orang Indonesia yang bilang astaghfirullah/innalillah…

Lalu, saya sampaikan satu hadis yang menjadi dasar untuk ucapan tersebut, yang lengkapnya sebagai berikut:

Dalam hadis Abul Malih, dari seorang shahabat yang sedang boncengan sama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

كنت رديف النبي صلى الله عليه وسلم فعثرت دابة فقلت تعس الشيطان فقال لا تقل تعس الشيطان فإنك إذا قلت ذلك تعاظم حتى يكون مثل البيت ويقول بقوتي ولكن قل بسم الله فإنك إذا قلت ذلك تصاغر حتى يكون مثل الذباب

“Aku pernah boncengan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam , lalu hewan tunggangan kami tersandung, aku pun mengatakan: ” celakalah setan! “. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku: “jangan engkau katakan: ‘ celakalah setan ‘, karena jika engkau mengucapkan itu maka setan itu akan semakin besar hingga besarnya seperti sebuah rumah dan setan akan berkata:’ ini terjadi karena kekuatanku ‘, akan tetapi katakanlah: ‘ bismillah ‘ , karena jika engkau mengucapkan itu, setan akan mengecil sampai seperti lalat. “

[HR Abu Dawud, Ahmad, an-Nasa’i, Al-Hakim, dll. Dishahihkan Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahih al-Kalim ath-Thayyib 1/174]

Ternyata obrolan berlanjut, Inta bilang kalau di sana (= arab) ketika dapat sesuatu yg bagus (mis: mobil baru, dll) bilangnya: Masya Allah. Padahal (kata dia) masyaa Allah kalau di Indonesia untuk sesuatu hal yang nggak bagus.

Saya langsung browse tentang ucapan masyaa Allah (atas kehendak Allah). Setelah saya baca di sini (membahas tentang penyakit ‘ain), disebutkan bahwa di antara sunnah ketika seseorang memandang takjub terhadap sesuatu adalah:

ما شاء الله لا قوة إلا بالله

“Sungguh atas kehendak Allah-lah semua ini terwujud.”

Hal ini didasari firman Allah dalam surat Al-Kahfi ayat 39. Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan:

“Ketika engkau masuk suatu kebun dan kau merasa takjub akan keindahannya, mengapa engkau tidak memuji Allah atas nikmat yang telah diberikan kepadamu seperti nikmat harta dan anak keturunan yang tidak diberikan kepada selain engkau dan mengapa kamu tidak mengucapkan masyaa Allah la quwwata illa billah.”

Nice lesson buat saya dengan kemampuan bahasa Arab dan ilmu yang terbatas.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini