Dia bersekongkol dengan para pemuka Quraisy untuk memusuhi nabi. Pikiran, hati, jiwa raga, dan hartanya disinergikan untuk memusuhi Nabi.
Maka pantas apabila termasuk golongan manusia terburuk. Betapa tidak, Abu Jahal dalam hidupnya memusuhi manusia terbaik yang diutus Allah di muka bumi ini. Maka pantas apabila Allah menghinakan akhir kehidupannya, terbunuh di perang Badar.
Abu Bakar dan Abu Jahal sengaja dinarasikan sebagai dua sosok manusia yang kontras. Abu Bakar mampu mengendalikan hawa nafsunya, sehingga menggerakkan hatinya untuk membela agama Allah.
Hatinya secara totalitas dipergunakan untuk mendekatkan dirinya kepada Allah. Sebaliknya, Abu Jahal melampiaskan hawa nafsunya untuk memusuhi nabi, dan berupaya sekuat tenaga untuk memadamkan cahaya Allah.
Hawa nafsunya telah mencerai-beraikan dirinya dengan Allah, sehingga hidupnya nista di dunia dan akhirat. (*)
Surabaya, 28 Maret 2024
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News