UM Surabaya

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at yang berbahagia

Seandainya bumi ini tidak berputar, berarti ada belahan bumi yang mengalami siang terus-terusan dan ada belahan bumi yang mengalami malam terus-terusan.

Bagi belahan bumi yang mengalami siang terus-terusan, maka menurut prakiraan para ahli, bahwa dalam jangka waktu 100 jam saja, maka suhu udara yang ada di permukaan bumi tersebut akan mencapai 100 derajat celsius.

Ini berarti seluruh zat cair, baik itu air laut, air sungai, air danau air kali, air sumur dan sebagainya, semuanya akan mendidih. Bahkan persediaan air yang ada dalam tubuh kita, termasuk darah kita, karena darah juga merupakan zat cair, juga ikut mendidih.

Kalau sudah demikian keadaannya, maka sudah dapat dipastikan, tidak akan ada kehidupan di permukaan bumi ini, bahkan lama kelamaan bumi ini hangus dan hancur lebur jadi debu.

Sebaliknya, bagi belahan bumi yang mengalami malam terus terusan, maka menurut prakiraan para ahli, bahwa dalam jangka waktu 100 jam saja, maka suhu udara yang ada di permukaan bumi tersebut menjadi 0 derajat celcius. Ini berarti seluruh benda cair akan menjadi beku.

Maka, kalau sudah demikian keadaannya, maka sudah dapat dipastikan, tidak akan ada kehidupan di permukaan bumi ini.

Begitulah dengan rahman dan rahim-Nya, Allah SWT telah menjadikan bumi ini berputar, sehingga terjadilah siang dan malam secara silih berganti, yang karenanya suhu udara di permukaan bumi akan selalu stabil atau konstan. Tidak terlalu panas, tidak pula terlalu dingin.

Cukup banyak ayat Al-Qur’an memberikan pernyataan, betapa ke Maha Besar Allah SWT yang dengan kuasa-Nya telah menciptakan langit dan bumi serta mengatur silih bergantinya siang dan malam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini