Allah SWT berfirman
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali Imran : 190).
Besaran nikmat yang ke dua adalah nikmat kebebasan berpikir atau kemerdekaan. Dengan nikmat kebebasan berpikir atau kemerdekaan ini, manusia dipersilakan oleh Allah untuk memilih apa saja yang ia mau.
Ketika ia sedang haus, di sebelahnya tersedia air teh manis, air susu, air kopi, air es dan sebagainya, tentu ia bebas memilih yang mana yang ia suka.
Demikian juga dalam kehidupan beragama, Allah dengan jelas dan tegas telah memberikan petunjuk-Nya kepada kita manusia, melalui Al-Qur’an dan sunah. Baik mengenai perintah atau kewajiban yang harus dijalankan maupun berbagai larangan yang harus dihindarkan.
Namun Allah sama sekali tidak memaksa kita, mau dilaksanakan kewajiban itu, atau tidak. Mau dilanggar atau dipatuhi larangan itu, Allah tidak peduli.
Yang jelas, Allah sudah memberikan garisan- garisan-Nya yang tegas dan jelas, yang kesemuanya tentu ada risiko atau konsekuensinya.
Demikianlah, memang kebebasan memilih selalu diiringi dengan penghargaan atau hukuman. Bagi yang rajin menjalankan perintah-Nya dan selalu menjauhi larangan-Nya, maka ia akan diberikan penghargaan oleh Allah berupa pahala surga.
Sebaliknya, bagi yang malas menjalankan perintah-Nya dan tidak mengindahkan larangan-Nya, maka ia akan diberikan hukuman berupa siksa neraka.
Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at yang berbahagia
Besaran nikmat yang ketiga, atau nikmat yang terakhir adalah nikmat hidayah atau nikmat Iman dan Islam. Berkaitan dengan nikmat ini Allah SWT berfirman:
۞ سَيَقُوْلُ السُّفَهَاۤءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلّٰىهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِيْ كَانُوْا عَلَيْهَا ۗ قُلْ لِّلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُۗ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
“Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah: “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.” (QS. Al- Baqarah: 142).