Syaikhul Mufassirin, yaitu Imam At-Thabari yang menulis bahwa Al-Qur’an yang turun pada 10 hari bulan terakhir atau pada malam Lailatul Qadar itu adalah Al-Qur’an dalam bentuk tunggal atau utuh (jumlatan wahidatan).
Al-Qur’an itu turun dari Lauful Mahfuz ke langit dunia, namun belum diturunkan kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam.
Kemudian baru setelah itu Al-Qur’an turun dari langit dunia ke Nabi Muhammad, itulah yang diyakini jumhur ulama pertama kali terjadi pada 17 Ramadan yang itu Al-Qur’an turun tidak sak glondong, tidak jumlatan wahidatan, tapi berangsur-angsur selama kerasulan Muhammad selama 23 tahun.
Pada penjelasan lain, disebutkan bahwa ditetapkannya tanggal 17 Ramadan berasal dari penjelasan Surat al-Anfal ayat ke-41 yang mengisahkan tentang kemenangan umat Islam melawan kafir Quraisy di perang Badar tanggal 17 Ramadan.
Selain itu, dalam riwayat turunnya Alquran, disebutkan wahyu pertama, yaitu lima ayat Surat Al-Alaq terjadi pada tanggal 17 Ramadan.
Sehingga yang dimaksud dengan Nuzulul Quran pada 17 Ramadan adalah Al-Qur’an mulai turun dari langit dunia kepada Nabi Muhammad, tidak dalam jumlatan wahidatan, tapi secara berangsur-angsur. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News