UM Surabaya

Dalam masyarakat Islam, penetapan awal bulan baru Ramadan sering kali melibatkan perbedaan kriteria dan metode, seperti pengamatan hilal atau rukyat.

Hal ini membuat penentuan awal bulan Ramadan menjadi tidak pasti, dan dengan demikian, menentukan tanggal pasti Lailatul Qadar juga menjadi sulit.

Di tengah semua kebingungan dan ketidakpastian, misteri mengenai waktu Lailatul Qadar akhirnya menjadi bagian dari keindahan dan keunikan bulan Ramadan itu sendiri.

Ketidakpastian ini bukanlah suatu beban, melainkan suatu anugerah yang menginspirasi umat Islam untuk terus berjuang dan beribadah dengan penuh semangat dalam mencari keberkahan dan ampunan Allah.

Sehingga, meskipun waktu Lailatul Qadar mungkin misterius, keberkahan dan kemuliaannya tetap dapat dirasakan oleh setiap orang yang dengan tulus berusaha mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Tanda-tanda Lailatul Qadar

Tanda-tanda alam yang mengiringi Lailatul Qadar memang menjadi suatu topik yang menarik untuk disimak.

Hadis-hadis yang merujuk pada fenomena alam yang terjadi pada malam Lailatul Qadar memberikan gambaran tentang keistimewaan malam tersebut.

Sebagaimana yang tercatat dalam riwayat Muslim, terdapat penjelasan bahwa pada pagi hari setelah Lailatul Qadar, sinar matahari akan tampak berwarna putih dan tidak menyengat. Ini dianggap sebagai salah satu tanda keberkahan malam tersebut.

Selain itu, dalam riwayat Ahmad, disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar akan terlihat terang dan tenang, seolah-olah bulan bercahaya seperti bulan purnama, dan udara menjadi sangat damai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini