UM Surabaya

Dukungan Pembesar

Perilaku menyimpang itu berkembang dan bertahan karena ada dukungan dari para pembesar.

Para tokoh masyarakat itu mendukung keberlangsungan perbuatan menyimpang itu secara totalitas.

Mereka memback up perilaku menyimpang itu dengan melestarikan tradisi itu, serta memberi jaminan atas bila ada pihak-pihak yang mempermasalahkannya.

Ketika datang ajakan dari Nabi Syu’aib untuk menghentikan perilaku itu, para pembesar justru menjadi penghalang utama seta berani mengancam utusan Allah itu bilamana tidak menghentikan dakwahnya.

Pembesar itu bukan hanya meminta Nabi Syu’aib dan pengikutnya untuk kembali kepada kepercayaan yang sudah berjalan, tetapi mereka menunjukkan sikap sombong ketika diajak untuk menyembah hanya kepada Allah.

Hal itu diabadikan Allah sebagaimana firman-Nya :

قَا لَ الْمَلَاُ الَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا مِنْ قَوْمِهٖ لَـنُخْرِجَنَّكَ يٰشُعَيْبُ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَكَ مِنْ قَرْيَتِنَاۤ اَوْ لَـتَعُوْدُنَّ فِيْ مِلَّتِنَا ۗ قَا لَ اَوَلَوْ كُنَّا كَا رِهِيْنَ

“Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri dari kaum Syu’aib berkata, “Wahai Syu’aib! Pasti kami usir engkau bersama orang-orang yang beriman dari negeri kami, kecuali engkau kembali kepada agama kami.” Syu’aib berkata, “Apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak suka?” (QS. Al-A’raf : 88)

Ancaman para pembesar untuk tetap berpegang teguh pada ajaran lama dilakukan secara serius.

Hal itu ditunjukkan dengan mengusir siapa pun yang tidak mengindahkannya, termasuk mengancam kehidupan ekonomi bagi siapa pun yang mengikuti ajaran Nabi Syu’aib.

Menghadapi kesombongan dan kekejaman itu, Nabi Syu’aib tetap bersabar. Beliau tetap bersabar dalam memegang prinsip dalam berdakwah serta menyerahkan kepada Allah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini