*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari
Al-Qur’an memotret kedatangan Islam ke sebuah komunitas untuk menawarkan tradisi baru yang lebih baik. Hal ini disebabkan sedang berlangsungnya tradisi buruk yang akan menghancurkan masyarakat.
Oleh karena itu, kedatangan Islam itu serta merta ditolak karena bertentangan dengan tradisi. Penolakan itu, di samping karena Islam dianggap asing, dan juga bertentangan dengan kebiasaan masyarakat.
Al-Qur’an mengisahkan bahwa kaum Nabi Yunus awalnya menolak ajaran rasulnya, karena ajaran ini bertentangan dengan kebiasaannya.
Namun pada akhirnya beriman kepada ajaran yang dibawa Nabi Yunus, sehingga terbebas dari bencana. Hal ini setelah lahirnya kesadaran kolektif mereka. Dengan menerima ajaran itu, mereka dibebaskan Allah dari azab-Nya.
Penolakan Islam
Al-Qur’an memotret adanya komunitas yang menolak ajaran Islam. Penolakan itu disebabkan oleh karena apa yang disampaikan utusan Allah sulit diterapkan.
Sulitnya penerapan ajaran itu, karena nilai yang diterapkan utusan Allah berbeda dengan tradisi yang sudah berjalan.
Oleh karena itu, mereka menawarkan untuk mengubah Al-Qur’an agar menyesuaikan dengan tradisi yang berkembang.
Mereka hendak menegosiasi agar ajaran Nabi ini diubah menyesuaikan dengan tradisi yang mengakar kuat. Sebagai utusan Allah tidak mungkin melakukan perubahan terhadap ajaran yang diembannya.