Karena apa yang dibawanya bukan kemauannya sendiri tetapi karena kehendak Allah. Hal ini diabadikan Allah sebagaimana firman-Nya :
وَاِ ذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيَا تُنَا بَيِّنٰتٍ ۙ قَا لَ الَّذِيْنَ لَا يَرْجُوْنَ لِقَآءَنَا ائْتِ بِقُرْاٰ نٍ غَيْرِ هٰذَاۤ اَوْ بَدِّلْهُ ۗ قُلْ مَا يَكُوْنُ لِيْۤ اَنْ اُبَدِّلَهٗ مِنْ تِلْقَآئِ نَـفْسِيْ ۚ اِنْ اَتَّبِعُ اِلَّا مَا يُوْحٰۤى اِلَيَّ ۚ اِنِّيْۤ اَخَا فُ اِنْ عَصَيْتُ رَبِّيْ عَذَا بَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ
“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami dengan jelas, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata, “Datangkanlah kitab selain Al-Qur’an ini atau gantilah.” Katakanlah (Muhammad), “Tidaklah pantas bagiku menggantinya atas kemauanku sendiri. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku. Aku benar-benar takut akan azab hari yang besar (Kiamat) jika mendurhakai Tuhanku.” (QS. Yunus : 15)
Bagi suatu komunitas yang terbiasa dengan tradisi curang dan culas, tentu sulit untuk mengubah menjadi tradisi jujur dan adil.
Demikian pula masyarakat yang terbiasa dengan meminum-minuman keras, maka sulit untuk menghentikannya.
Menghapus tradisi suap menyuap juga tidak kalah sulitnya, dan bahkan tidak sedikit mendapatkan perlawanan.
Ketika datang utusan Allah, mereka menginginkan kompromi dengan mentoleransi tradisi kecurangan dan membolehkan culas tanpa harus menindak tegas para pelakunya.
Demikian pula bagi masyarakat yang terbiasa dengan mabuk menginginkan bolehnya minum- minuman tanpa harus tegas menghukum pelakunya.
Tentu saja mereka akan melakukan perlawanan bila utusan itu menolak kompromi. Ketika utusan menolak kompromi, maka para pelaku kemaksiatan memilih untuk melakukan perlawanan.
Di sinilah terjadinya perlawanan yang dilakukan oleh para pelaku maksiat. Meski mendapatkan ancaman berupa azab yang pedih di akhirat, mereka tetap bersikukuh mengalakkan perlawanan karena ajaran utusan Allah itu menggilas dan memusnahkan kebiasaan mereka.
Episode akhir, biasanya Allah mengakhiri hidup mereka dengan musibah besar, setelah mereka melawan ajaran dan ingin membunuh utusan-Nya.