Dosen AIK Umsida Beber Tiga Prinsip Berpolitik dalam Perspektif Islam
foto: umsida
UM Surabaya

Konsep politik dalam agama istilah adalah siyasah yang berarti pengaturan masalah-masalah keumatan.

“Kalau kita kaji dalam fiqih siyasah maka politik tidak diorientasikan untuk memperoleh dan mendapatkan kekuasaan tetapi politik hanya sebagai wasilah sarana bagi kita untuk menyempurnakan pengabdian kita kepada Allah SWT,” kata Dr Supriyadi MPdI, dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dalam tausiyahnya di channel youtube Direktorat AIK Umsida.

Dia lalu menjelaskan, berpolitik dalam Islam harus ditegakkan dengan sejujur-jujurnya dan sesungguh-sungguhnya berdasarkan prinsip etik dan Islam

Pertama, kata Supriyadi, menegakkan amanah, menegakkan hukum dan berkeadilan. Hal ini sebagaimana dalam surat An-Nisa’ ayat 58:

۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia maka hendaklah kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran yang sebaik-baiknya. Sesungguhnya Allah adalah maha mendengar lagi maha melihat.”

Yang kedua mengemban risalah Islam rahmatan lil alamin sebagaimana dalam surat Al anbiya ayat 107:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ ١٠٧

“Dan tidaklah kami diutus melainkan menjadi rahmat bagi seluruh alam.”

“Kalau kita cermati dalam ayat ini adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah menekankan agar (Muhammad) berperilaku sebaik mungkin kepada siapa saja dan apa saja. Seolah-olah mereka semua adalah satu rahim, satu kerabat dengan Rasul,” ujar Supriyadi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini