Rasulullah menyampaikan kepada kita dari sahabat Abdullah bin amr bersabda bahwa para penyayang akan disayangi ar rahman.
“Sayangilah semua penduduk bumi maka kalian akan disayangi oleh seluruh penduduk langit. Nah Islam hadir bukan hanya berlaku untuk orang-orang Islam saja tapi untuk semua manusia tanpa memandang suku, bangsa, agama dan ras yang membedakan antara satu dengan yang lain beserta alam semesta ini,” jelas dia.
Yang ketiga sebagai seorang muslim wajib menunaikan amar ma’ruf nahi mungkar, mengajak orang untuk beriman kepada Allah dan ini ada di Al-Imron ayat 104 dan 110:
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
“Maka hendaklah di antara kita untuk segera mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari berbagai bentuk kemaksyatan dan kemungkaran maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Dalam ayat ini, Dr Supriyadi menjabarkan bahwa ada tiga poin yang bisa dimaknai.
“Pertama, aspek amar ma’ruf itu sebagai aspek humanisasi yaitu memanusiakan manusia dengan menumbuhkembangkan segala potensi atau fitrah yang dimiliki manusia dengan melibatkan kesadaran kritisnya,” papar dia.
Kemudian, sambung dia, aspek yang diambil dari nahi mungkir membebaskan dari belenggu syahwat dan kemiskinan secara struktural dan keangkuhan atau kesombongan.
“Terakhir aspek menumbuhkan kesadaran ketuhanan dalam Islam berupa rojak, tawakkal, qanaah, syukur dan ikhlas dan sebagainya,” pungkasnya. (rani syahda)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News